KUWAIT – Penguasa Kuwait meminta kepada negara-negara Teluk Arab untuk mengatasi perselisihan diplomatik dengan Qatar yang telah menyebabkan perpecahan regional terburuk selama bertahun-tahun. Sheikh Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Saba mengatakan bahwa semua pihak memiliki kewajiban untuk melestarikan kesatuan regional.
Raja Sabah telah memimpin upaya mediasi setelah Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Bahrain memutuskan hubungan dengan Qatar dua pekan lalu. Ia berharap krisis dapat diselesaikan melalui dialog dan komunikasi. Dalam sebuah pidato pada bulan Ramadhan,Minggu (18/06/2017) kemarin, ia juga berharap sisa bulan suci umat Islam ini akan menciptakan atmosfir penyelesaian atas perbedaan yang tidak menguntungkan.
“Negara-negara Teluk memiliki ‘takdir yang sama’ karena hubungan historis dan kekeluargaan antar mereka. Atas dasar ini, negara-negara Teluk memiliki kewajiban untuk tetap bersatu,” kata Raja Sabah.
Dia berdoa untuk kelestarian negara-negara Teluk, masyarakat mereka dan untuk menghindari semua yang mengganggu hubungan kuat mereka dan mengancam keamanan dan keselamatan mereka.
Arab Saudi, UEA dan Bahrain memutuskan hubungan diplomatik dan hubungan dengan Qatar pada 5 Juni. Negara-negara itu menuduh Qatar mendanai kelompok militan dan memicu ketidakstabilan. Namun, tuduhan tersebut telah dibantah Qatar.[]
Sumber: Middle East Monitor