SEBAGAI seorang mukmin, sudah selayaknya kita mengucap syukur kepada Allah SWT karena atas izinnya, kita dapat dipertemukan dengan bulan yang suci. Bulan yang penuh berkah, memberi kedamaian dan ketentramana hidup. Namun, kesucian bulan ini tidak akan kita peroleh jikalau kita tidak mencarinya.
Ramadhan akan menjadi anugerah bagi orang-orang yang mencari kesucian (muzakki). Di mana dalam mencarinya tidaklah semudah seperti apa yang kita bayangkan. Tantangan dan rintangan kehidupan ini tentu akan kita temui, dan mampukah kita menghadapinya?
Seperti layaknya kupu-kupu yang melakukan metamorfosis atau pertumbuhan dan perkembangan, itulah gambaran orang yang mencari kesucian. Berawal dari ulat, sebagai makhluk yang paling dibenci oleh manusia, sampai menjadi kupu-kupu yang begitu cantik dan indah.
Perubahan ulat menjadi kupu-kupu itu dilalui dengan berbagai proses. Ulat yang begitu dibenci oleh manusia, mencari jati dirinya agar bisa menjadi makhluk yang dikagumi. Hanya saja, impian ulat itu tidak akan tercapai jika proses yang ia lalui tidak berjalan dengan begitu sempurna.
Jika proses yang dilalui oleh ulat itu dengan benar dan sabar, maka akan melahirkan perubahan pribadi yang baik. Begitu pula dengan diri kita di bulan yang suci ini. Jika kita mencari kesucian tersebut dengan benar dan penuh kesabaran, insya Allah kita akan merasakan perubahan pribadi yang baik pula. Wallahu ‘alam. []
Sumber: Disarikan dari Ust. Kustono, salah seorang pendakwah dari Puwakarta Jawa Barat