Oleh: Ayu Ratna Sari,
Calon Mahasiswa Baru IAIN “SMH” Banten
syifarazhes@gmail.com
SAHABAT rahimakumullah, sekarang bulan suci ramadhan. Bulan yang amat sangat dirindukan oleh setiap umat muslim di seluruh dunia. Bulan yang penuh dengan rahmat dan ampunan. Bahkan setiap kebaikan dan amal shalih yang kita kerjakan akan dilipat gandakan pahalanya oleh Allah SWT.
Ramadhan memang ajaib. Keajaiban Ramadhan bisa kita lihat dari aktivitas-aktivitas umat islam yang berubah secara drastis. Misalnya dari segi pakaian. Orang yang dalam kesehariannya berpakaian ala kadarnya (tidak menutup aurat secara sempurna), tiba-tiba berubah menjadi seseorang yang terlihat alim dan shaleh. Pergi ke mesjid untuk shalat tarawih dan tadarus Al-Qur’an. Hal serupa juga bisa kita jumpai dalam hal tempat-tempat hiburan malam.
Tempat-tempat yang biasanya dipenuhi oleh orang-orang yang “katanya mencari hiburan” ini ditutup sementara. Katanya sih untuk menghargai umat islam yang sedang menjalankan ibadah puasa. Akan tetapi, tempat hiburan malam ini tidak ditutup secara total selama sebulan penuh. Ada sebagian tempat hiburan yang masih diperbolehkan beroperasi, hanya jam oprasionalnya saja yang dibatasi. keajaiban ramadhan lainnya bisa kita lihat dari tayangan-tayangan ditelevisi yang ikut berubah. Hampir semua tayangan berubah menjadi religius.
Namun, sayangnya perubahan-perubahan tadi tidak terjadi secara permanen. Hal ini disebabkan karena tidak adanya iman yang tertancap kuat dalam hati setiap manusia. Sehingga perubahan yang terjadi tidak mengakar. Miris memang ketika perubahan-perubahan yang terjadi hanya ada dibulan ramadhan.
Seharusnya kita sebagai umat islam setiap saat membuat perubahan kearah yang lebih baik lagi dan apa yang kita lakukan baik dalam hal perkataan maupun perbuatan hendaklah sesuai apa yang diperintahkan oleh Allah swt dalam firman-firman-Nya yang tertulis dalam Al-Qur’an, serta apa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. dalam hadits-haditsnya.
Sahabat rahimukumullah, sudah sepatutnya kita sebagai umat islam agar setiap urusan kita, dalam hal apapun hendaklah kita kembalikan kepada syari’at islam karena pada dasarnya hanya syari’at islamlah yang mampu memanusiakan manusia. Hanya syari’at islamlah yang mampu mewujudkan islam rahmatan lil’alamiin. Wallahu’alam bishshawab.[]