RAMADHAN bulan syukur. syahrusy syukri . Dinamakan Ramadhan dengan bulan syukur, karena Ramadhan mengajarkan kita untuk bersyukur kepada Allah ta’ala atas segala nikmat yang Allah ta’ala berikan kepada kita yang sangat banyak, baik nikmat yang kita ketahui maupun tidak, yang kita sadari mapun tidak.
Allah swt ta’ala berfirman, “Dan jika kamu menghitung nikmat Allah niscaya kamu tidak akan mampu menghtungnya.” (An-Nahl: 18)
Allah ta’ala memberikan nikmat dan karunia-Nya kepada hamba-hamba untuk menguji mereka apakah bersyukur atau tidak.
Allah ta’ala berfirman, “Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya..” (Al-Mulk: 2)
Allah ta’ala juga berfirman ketika menukilkan perkataan Nabi Sulaiman dalam Al-Qur’an, “ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya). Barangsiapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barangsiapa ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya, Mahamulia.” An-Naml: 40).
Ramadhan Bulan Syukur, Ramadhan Nikmat Allah Yang Besar
Di antara nikmat Allah yang besar adalah dipertemukan dengan bulan Ramadhan yang memiliki banyak keutamaan seperti bulan keberkahan (bulan yang dilipatgandakan pahala), bulan pengampunan, bulan taqwa, bulan pembebasan dari api neraka, bulan rahmat dan sebagainya.
Kita patut bergembira dan bersyukur dengan dipertemukan dengan bulan Ramadhan tahun ini. Ini nikmat yang besar yang Allah ta’ala berikan kepada kita yang wajib kita syukuri setiap waktu. Maka bersyukurlah kepada Allah ta’ala atas nikmat-Nya ini.
Di bulan ini, kita wajib bergembira dan bersyukur dengan melakukan kewajiban puasa, tadarus Al-Qur’an, memperbanyak ibadah-ibadah sunnat khususnya shalat tarawih dan witir dan amal shalih khususnya infaq atau sedekah, memberi makan sahur, memberi bukaan puasa dan lainnya.
Selain itu, kita wajib bersyukur dengan cara meninggalkan segala maksiat baik berupa maksiat hati, ucapan maupun perbuatan di setiap waktu khususnya di bulan Ramadhan sebagai bulan suci dan bulan taqwa.
BACA JUGA: 5 Waktu Mustajab Doa di Bulan Ramadhan
Rasulullah saw bersabda, “Pada bulan Ramadhan pintu-pintu neraka ditutup, pintu-pintu surga dibuka, dan syaitan-syaitan dibelenggu. Kemudian ada seorang malaikat penyeru yang memanggil: “Wahai pencari kebaikan, “bergembiralah!” dan wahai para pencari kejahatan, “berhentilah!” sampai bulan Ramadhan berakhir.” (HR. Ahmad dan An-Nasa’i).
Ramadhan Bulan Syukur, Melakukan Ibadah
Bersyukurlah kita dipertemukan dengan Ramadhan kali ini. Berapa banyak saudara kita yang ingin dan berharap bertemu dengan bulan Ramadhan kali ini agar dapat melakukan ibadah puasa, tadarus, shalat tarawih dan witir, namun Allah ta’ala tidak mengizinkannya karena telah memanggilnya terlebih dahulu sebelum kedatangan Ramadhan.
Begitu pula berapa banyak orang sakit di bulan Ramadhan ini sehinga tidak bisa menjalankan ibadah puasa, tadarus Al-Qur’an, shalat Tarawih dan witir di bulan Ramadhan ini.
Ramadhan yang lalu, mereka masih bisa berpuasa, bertadarus Al-Qur’an, shalat Tarawih dan Witir bersama kita. Namun hari ini mereka tidak bisa melakukan ibadah tersebut karena telah meninggal dunia atau sakit. Jadi, kita termasuk hamba-hamba Allah ta’ala yang terpilih untuk bertemu dengan Ramadhan kali ini.
Bersyukurlah kita dengan dipertemukan dengan Ramadhan. Ternyata Allah masih sayang kepada kita. Bisa jadi, Allah ta’ala mempertemukan kita dengan Ramadhan ini karena masih banyak kekurangan dan kelalaian kita kita dalam beribadah dan beranal shalih pada Ramadhan tahun lalu.
Maka Ramadhan tahun ini merupakan kesempatan kita yang diberikan oleh Allah ta’ala untuk memperbaikinya kekurangan tersebut sehingga kita dapat meraih berbagai keutamaan Ramadhan. Oleh karena itu, Allah ta’ala telah mempertemukan kita dengan Ramadhan tahun ini.
Ramadhan tahun ini momentum yang tepat untuk kita memperbaiki segala kekurangan dan kelalaian kita dalam beribadah dan beramal shalih di bulan Ramadhan tahun lalu, baik disebabkan karena malas, sibuk urusan dunia maupun karena sakit.
Pada Ramadhan tahun ini, kita diberi peluang oleh Allah ta’ala untuk melakukan ibadah dan amal shalih secara optimal dan benar (sesuai dengan sunnah Nabi saw),
agar kita dapat meraih berbagai keutamaan Ramadhan yang disediakan oleh Allah ta’ala di bulan Ramadhan tahun ini.
Ramadhan Bulan Syukur,Kewajiban Bersyukur
Allah ta’ala memerintahkan kita untuk bersyukur kepada-Nya atas segala nikmat-Nya yang telah Dia berikan kepada kita semua sebagai hamba-hamba-Nya.
Banyak ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits yang memerintahkan hal itu. Di antaranya:
Allah ta’ala berfirman, “Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepadaKu.” (Al-Baqarah: 152)
Allah ta’ala berfirman, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambahkan (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (Ibrahim: 7).
Allah ta’ala berfirman, “Dan penutup doa mereka adalah alhamdulillahi rabbil ‘alamin (segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam) (Yunus: 10)
Allah ta’ala berfirman, “Dan katakanlah, “Segala puji bagi Allah”. (Al-Isra’: 11)
BACA JUGA: 7 Keutamaan Bersedekah di Bulan Ramadhan
Rasulullah saw bersabda, “Semua perkara penting yang tidak dimulai dengan alhamdulillah, maka ia terputus”. (HR. Abu Daud dan lainnya).
Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah meridhai seorang hamba yang makan sekali lalu dia memuji-Nya atasnya, minum sekali lalu memuji-Nya atasnya.” (HR. Muslim)
Orang yang tidak bersyukur berarti ia tidak mengingat Allah ta’ala. Dengan kata lain, orang yang melupakan Allah ta’ala. Orang seperti ini dikecam oleh Allah ta’ala. Maka hukumnya haram.
Allah ta’ala berfirman, “Dan janganlah kamu menjadi seperti orang yang lupa kepada Allah, sehingga Allah menjadikan mereka lupa akan diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.” (Al-Hasyr: 19).
Selain itu, orang yang tidak bersyukur berarti orang yang kufur kepada nikmat Allah. Allah swt mengancamnya dengan azab yang pedih. Maka hukumnya haram.
Allah ta’ala berfirman, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambahkan (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (Ibrahim: 7).
Ramadhan Bulan Syukur, Keutamaan Bersyukur
Banyak keutamaan orang yang bersyukur. Di antaranya:
Pertama: Ditambahkan nikmat oleh Allah ta’ala. Orang yang bersyukur kepada Allah ta’ala atas nikmat Allah ta’ala berikan kepadanya, maka Allah ta’ala akan menambahkan nikmatnya kepadanya. Allah ta’ala berfirman: “Sungguh jika kalian bersyukur, niscaya Aku akan menambahkan (nikmat) untuk kalian.” (Ibrahim: 7).
Kedua: Allah akan mengingatnya dengan memberi petunjuk dan menjaganya. Orang yang bersyukur kepada Allah ta’ala berarti orang yang mengingat-Nya. Orang mengingat Allah, maka pasti Allah ta’ala pastimengingatnya. Bila Allah ta’ala mengingatnya, maka pasti dia diberi petunjuk dan dijaga oleh-Nya.
Allah ta’ala berfirman, “Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu.” (Al-Baqarah: 152)
Ketiga: Allah ta’ala memberikan pengampunan dan pahala yang besar bagi orang yang mengingat-Nya. Ini keutamaan orang yang bersyukur, karena ia mengingat Allah ta’ala dalam syukurnya.
Allah ta”ala berfirman, ” …Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besat.” (Al-Ahzab: 35).
Keempat: Mendapat kebaikan untuk diri sendiri. Orang yang bersyukur kepada Allah hakikatnya bersyukur untuk kebaikan dirinya sendiri.
BACA JUGA: Inilah 4 Waktu Mustajab Berdoa di Bulan Ramadhan
Allah ta’ala berfirman mengenai perkataan Nabi Sulainan ‘alaihissalan, “Barangsiapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barangsiapa ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya, Mahamulia. (An-Naml: 40).
Sebagai penutup, mari kita manfaatkan momentum Ramadhan ini untuk bersyukur atas segala nikmat yang Allah ta’ala berikan kepada kita, termasuk nikmat dipertemukan dengan bulan Ramadhan dengan melakukan berbagai ketaatan (ibadah) dan meninggalkan kemaksiatan. Melalui Ramadhan ini, mari kita belajar menjadi orang yang selalu mensyukuri nikmat sebagaimana diperintahkan oleh Allah ta’ala dan Rasul-Nya..
Semoga kita selalu diberi petunjuk oleh Allah ta’ala untuk menjadi hamba-Nya yang bersyukur dan dapat meraih berbagai keutamaan syukur dan bulan Ramadhan. Aamiin…! []
Penulis adalah Ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Aceh, Anggota Ikatan Ulama dan Da’i Asia Tenggara, Ketua PC Muhammadiyah Syah Kuala Banda Aceh, Anggota bidang Pakar Parmusi Aceh, Dosen Fiqh dan Ushul Fiqh Pascasarjana UIN Ar-Raniry, dan Doktor bidang Fiqh dan Ushul Fiqh pada International Islamic University Malaysia (IIUM)