Oleh: Edgar Hamas
Kebahagiaan terbesar seorang hamba, adalah ketika ia melakukan amal-amal terbaik dan Allah menerimanya dengan sepenuh ridha-Nya. Apa yang lebih indah dari seseorang yang menerima cinta kita atas semua yang kita kerjakan? Ketika kau tahu cintamu tak bertepuk sebelah tangan, rasa-rasanya dunia hanya milik berdua.
Itu jika manusia ridha. Apalagi jika Allah ridha? Ketika 30 hari Ramadhan kamu lalui dengan sebaik-baiknya amal, segiat-giat puasa, sekokoh-kokoh tarawihnya, sekhusyu-khusyu sujudnya, seberkah-berkah sahurnya; dan semua itu diterima penuh cinta oleh Maha Rahman. Itulah mengapa doa kita sebakda Ramadhan adalah “Taqabbalallahu minna wa minkum.”
BACA JUGA: Ini 7 Brand Hijab Artis, Rekomendasi buat Ramadhan dan Lebaran
“Semoga Allah menerima amalan kita dan kalian.” Sembari bersilaturahmi, berjumpa dengan famili dan bersua dengan teman-teman, doa itu saling bertautan, saling memberi harapan dan cita-cita; agar yakin, agar tenang hati karena Allah mudah-mudahan menerima semua amalan ibadah kita.
Doa “Taqabbalallahu minna wa minkum” yang diajarkan Rasulullah ﷺ dan para salafus shalih seperti memberikan kita sinyal; bahwa Ramadhan menuntun kita untuk fokus pada amalan, bukan sibuk pada penghiasnya saja. Doa itu seperti memberi kita flashback untuk mengevaluasi hasil madrasah Ramadhan kita; apakah nilainya sudah memuaskan atau masih ada catatan-catatan guna diperbaiki.
Taqabbalallahu minna wa minkum. Semoga Allah menerima amalan kita selama Ramadhan. Shalat kita. Puasa kita. Sujud kita. Sahur kita. Tarawih kita. Silaturahmi kita. Kajian kita. Birrul walidain kita. Jihad kita. Dakwah kita. Terimakasih Ramadhan, atas jamuan dahsyatmu yang selalu memberikan sudut pandang baru melihat kehidupan.
BACA JUGA: Menjaga Iman Pasca Perginya Bulan Ramadhan
Ke sana kita menuju, ke gelar takwa yang sejak mula Allah sudah siapkan hadiahnya dalam perintah shiyam, “la’allakum tattaquun”, agar kalian menjadi orang-orang bertakwa. []