KEDATANGAN Ramadhan akan disambut dengan penuh kegembiraan oleh insan beriman yang selalu merindukan kehadirannya dan menghitung-hitung hari kedatangannya. Banyak keutamaan yang dijanjikan untuk diraih dan didapatkan pada bulan mulia ini.
Keutamaan tersebut didapatkan sejak awal malam Ramadhan yang penuh berkah. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
BACA JUGA: Agungkan dan Hormatilah Bulan Ramadhan
إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ، وَمَرَدَةُ الْجِنِّ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ، فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ، وَفُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ، فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ، وَيُنَادِي مُنَادٍ: يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ، وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ، وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ، وَذَلكَ كُلُّ لَيْلَةٍ
“Apabila awal malam dari bulan Ramadhan tiba, setan-setan dan jin-jin yang sangat jahat dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satu pintu pun yang terbuka, sedangkan pintu-pintu surga dibuka, tidak ada satu pintu pun yang ditutup. Seorang penyeru menyerukan, ‘Wahai orang-orang yang menginginkan kebaikan, kemarilah. Wahai orang-orang yang menginginkan kejelekan, tahanlah.’ Allah memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka, dan itu terjadi pada setiap malam.” (HR. at-Tirmidzi dalam Sunan-nya [no. 682] dan Ibnu Majah dalam Sunan-nya [no. 1682], dinilai hasan oleh Syaikh al-Albani rahimahullah dalam al-Misykat no. 1960)
Pada bulan yang penuh berkah ini, kejahatan di muka bumi lebih sedikit, karena jin-jin yang jahat dibelenggu dan diikat. Jadi, mereka tidak bebas menyebarkan kerusakan di tengah-tengah manusia sebagaimana yang mereka lakukan di luar bulan Ramadhan.
BACA JUGA: Inilah Cara Terbaik Mengisi Waktu Luang di Bulan Ramadhan
Pada hari-hari itu kaum muslimin sibuk dengan ibadah puasa yang akan mematahkan syahwat. Mereka juga sibuk membaca Al-Qur’an dan melakukan ibadah-ibadah lainnya. (al-Mirqah, Syaikh Mulla Ali al-Qari pada ta’liq al-Misykat 1/783, hadits no. 1961)
Ibadah-ibadah ini akan melatih jiwa, membersihkan, dan menyucikannya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian, mudah-mudahan kalian bertakwa.” (QS. al-Baqarah: 183) []