Oleh: Abu Al Faruq
dzulhasby@gmail.com
KEHIDUPAN dunia merupakan masa yang ada batasnya. Berbagai canda, tawa, kebahagiaan, atau kesedihan menjadi saksi, bahwa kita telah berada pada kehidupan itu.
Begitu pula dengan mereka yang telah tiada, orang-orang yang ditinggalkan hanya bisa mengingat sejarah kebersamaan bahwasanya dia pernah hidup. Begitulah kehidupan dunia, adalah fase menuju kematian.
Sungguh beruntung setiap manusia yang dalam kehidupannya meninggalkan jejak kebaikan, tidak ada penyesalan yang hadir disaat meninggalkan kehidupan.
Sungguh beruntung orang-orang beriman yang telah merasakan surga dunia, menikmati dalam setiap beramal adalah ikhtiarnya. Susah sedih adalah bukti bahwa dia selalu bersyukur.
Tidak ada penyesalan yang ditinggalkan. Dan disaat panggilan kematian telah dekat darinya, maka yang ada adalah kesiapan berjumpa dengan sang Pencipta. Mereka adalah orang-orang yang memanfaatkan waktu dengan kebaikan.
BACA JUGA:Â Inilah 22 Target Amalan Harian Ramadhan dan Keutamaannya
Andai ini Ramadhan terakhir untuk kita…
Kita telah melalui banyak cerita kehidupan, juga telah melewati banyak kesempatan untuk berjumpa dengan ramadhan. Namun, hari ini terbetik sebuah penyesalan dan rasa harap “Semoga masih berjumpa dengan ramadhan”.
Terlalu banyak ramadhan yang disia-siakan, waktu hanya terisi dengan kelalaian-kelalaian. Betapa banyak mereka yang ramadhan sebelumnya masih bersama berbagi ceria dengan kita, namun hari ini mereka telah tiada, dan hanya cerianya yang terkenang.
Mereka tidak menyadari, bahwa ramadhan itu menjadi ramadhan terakhirnya, sehingga memaksimalkan amalan di bulan agung itu tidak terwujudkan.
Andai ini Ramadhan terakhir …
Wahai diri, jika perjumpaan ramadhan tahun ini adalah yang terakhir, apa yang akan kau lakukan?, Sekiranya orang-orang shaleh selepas meninggalkan ramadhan, mereka dengan penuh harap ingin berjumpa kembali dengan tamu agung itu, agar jejak kebaikan selalu ada dan akan menjadi saksi kelak di akhirat.
Jika ramadhan-mu tahun ini adalah yang terakhir, maka jangan kau sia-siakan. Mungkin boleh jadi ramadhan akan menjadi saksi akan perjuanganmu melewati kehidupan dunia ini yang begitu singkat.
Cobalah membuat target pencapaian amalan shaleh, agar diri ini bisa memaksimalkan kehadirannya.
Bila ini Ramadhan terakhir untuk kita…
Begitu banyak kesalahan yang menyelimuti diri ini, padahal harapan tamu agung itu, kita memasukinya tanpa ada beban. Memohon ampunlah kepada pemilik kehidupan ini, yaitu Allah yang Esa.
Meminta maaflah kepada mereka yang pernah kau berbuat dzalim kepadanya. Mungkin, diantara mereka yang pernah kau lukai perasaannya adalah orang tua sendiri.
BACA JUGA:Â Inilah 3 Hakikat Ibadah Ramadhan yang Harus Diperhatikan
Jika engkau jauh, maka hubungilah mereka, sesali kesalahanmu dan minta maaflah. Namun, jika engkau dekat maka segeralah menghadap, dan peluk mereka bahwa kau telah menyesali kesalahan-kesalahan itu.
Namun, jika mereka telah tiada maka seringlah doakan mereka, dan berjanji akan menjadi orang baik yang selalu beramal shaleh disisa kehidupan ini.
Bila ini adalah Ramadhan terakhir, maka memanfaatkan kehadirannya adalah prioritasnya, bersungguh-sungguh dalam beramal adalah ikhtiarnya, dan menjadi finalis ramadhan adalah tujuannya. []