GHANA—Anggota parlemen Ghana, Ras Mubarak telah berbicara dengan para delegasi pada Konferensi Internasional Yerusalem ke-9 melalui ‘telekonferensi’ dari Yordania. Hal ini dilakukan setelah pemerintah Israel menolaknya masuk ke Wilayah Pendudukan Palestina (OPT).
“Ghana memiliki sejarah panjang berada di sisi rakyat Palestina dan kami akan terus berada di pihak Anda dalam tujuan yang adil ini,” ungkap Ras Mubarak. Pernyataan ini adalah pesan dari anggota parlemen Ghana, Ras Mubarak, kepada orang-orang Palestina di Konferensi Jerusalem Internasional ke-9 yang saat ini sedang berlangsung di Ramallah.
Mubarak, dari Kongres Demokrasi Nasional (NDC) untuk Konstituensi Kumbungu, dipaksa untuk menyampaikan pidatonya melalui ‘telekonferensi’ dari Yordania setelah pemerintah Israel membantah dia masuk ke Wilayah Pendudukan Palestina (OPT).
Meskipun kecewa bahwa ia tidak dapat menginjakkan kaki di Tepi Barat yang diduduki dan bergabung dengan konferensi secara fisik, Mubarak mengatakan pengalaman ditolak masuk adalah “Rasa kecil dari penindasan orang Palestina.”
Sebagai penguasa pendudukan, Israel menguasai hampir semua akses ke Wilayah Pendudukan Palestina yang terdiri dari Tepi Barat, Yerusalem Timur dan Jalur Gaza.)
“Ghana tidak diragukan lagi berkomitmen terhadap penyebab rakyat Palestina,” kata Mubarak pada Rabu (11/4/2018) sore. Ia mengingatkan para delegasi bahwa pemerintahnya telah memilih mendukung semua empat isu utama mengenai hak-hak orang Palestina di Dewan Hak Asasi Manusia PBB yang telah dibuat pada Maret 2018.
Ghana juga merupakan salah satu dari 128 negara di PBB yang memilih menentang resolusi pada bulan Desember untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. “Saya bangga bahwa negara saya berada di sisi kanan sejarah dalam suara bersejarah, tapi memalukan, melawan AS dan Israel,” kata legislator Ghana. []
SUMBER: PIC