Oleh: Ahmad Yusuf Abdurrohman
SAAT kita menghadapi kesulitan, terkadang rasa takut menyelinap dalam kalbu; takut akan pedihnya kegagalan, sakitnya kesempitan, dan rasa lain yang mungkin menyelimuti hati.
“Innal hadzra, laa yunji minal qadar. Sesungguhnya rasa takut, tak akan bisa menyelamatkan diri dari takdir yang telah tertulis.” [1]
BACA JUGA:Â Tips Jitu Hilangkan Rasa Takut Berlebihan
Namun, rasa takut itu tidak akan bisa menghapuskan takdir bahwa kita akan menghadapi rintangan-rintangan hidup yang senantiasa menghadang jalan yang kita tempuh.
Segala sesuatu, telah Allah tuliskan ketika berfirman pada Qalam, “Uktub maqaadiro kulli syai’in hatta an taquuma saa’ah. Tulislah takdir segala sesuatu sampai terjadinya hari kiamat.” [2]
BACA JUGA:Â Nabi Ilyas pada Kaumnya: Takutlah kepada Allah
Maka, tetaplah berjuang melewati jalanan takdir yang telah digoreskan oleh pena-Nya. Dan yakinlah, bahwa apa yang tertulis adalah terbaik untuk hamba-Nya.
Janganlah takut pada kegagalan. Karena, kegagalan selalu mengajari kita untuk lebih kuat lagi dalam menjalani hidup ini. []
Referensi:
[1] Potongan Khutbah Hani’ ibnu Qabishah Asy-Syaibani, Silsilah Ta’lim lughotil Arobiyyah; Adab jilid 1, Bab Al Adab fii Ashr Jahiliy.
[2] Hadits ini diriwayatkan di dalam kitab Sunan Abu Daud, Juz 5, Kitab Sunnah, Bab 16, halaman 76.