RABI’AH bin Ka’ab mengatakan bahwa pernah pada suatu hari, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Wahai Rabiah, kamu mengabdi padaku selama tujuh tahun. Tidakkah kamu meminta sesuatu kepadaku?”
Rabi’ah menjawab, “Wahai Rasulullah, beri saya kesempatan untuk berpikir.”
Keesokan harinya, dia menemui Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam yang bertanya, “Wahai Rabi’ah, sampaikan apa keperluanmu?”
BACA JUGA: Menunaikan Hak Diri Seperti Rasulullah
Dia berkata, “Mohonkalah kepada Allah agar Dia memasukkan saya bersamamu ke surga.”
Beliau Shalallahu ‘alaihi wasallam bertanya, “Siapakah yang mengajarimu tentang ini?”
Saya menjawab, “Wahai Rasulullah, tiada seorang pun yang mengajari saya, tapi saya berbicara dengan diri sendiri; jika saya menlinta harta, maka akan musnah, jika meminta panjang umur atau banyak anak, toh mereka semua akan mati.”
Lalu beliau menundukkan kepala sejenak dan bersabda, “Saya akan melakukannya, dan bantulah saya dengan banyak bersujud.”
Rabi’ah juga pernah mendengar beliau Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Setelah kepergianku akan terjadi kekacauan, maka jika terjadi demikian, ikutilah Ali bin Abi Thalib.”
Imam Ali bin Abi Thalib berkata, “Apabila diminta sesuatu dan hendak memenuhinya, Nabi saw akan menjawab, ‘Baiklah.’ Bila tidak bersedia memenuhinya, beliau diam dan tak akan mengatakan ‘Tidak.’
Setelah itu datanglah seorang Arab badui meminta sesuatu dan beliau diam. Dia diam lagi, beliau tetap diam.
Sekali Iagi dia meminta, tetap tak bergeming.
Akhirnya beliau bertanya, “Apa yang kamu inginkan hai orang dusun.”
Kami mengira dia akan meminta surga. Namun, orang dusun itu berkata, “Aku minta kepadamu seekor unta dengan pelana dan perbekalan.”
Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kamu akan mendapatkannya.”
Kemudian beliau bersabda (kepada para sahabat), “Betapa beda permintaan seorang dusun dan seorang wanita tua Bani israil.”
Beiiau Shalallahu ‘alaihi wasallam melanjutkan, “Sesungguhnya Musa as diperintahkan membelah laut, dan dilakukannya. Setelah itu, Musa berkata, ‘Wahai Tuhanku, mengapa aku?’
BACA JUGA: Rasulullah Rela Menguburkan Dzul Bajadain Sendirian
Allah menjawab, ‘Hai Musa, sesungguhnya kamu berada di makam Yusuf, ambillah tulang-tulangnya! Makamnya telah rata dengan tanah.’
Lalu Musa bertanya kepada kaumnya, ‘Adakah di antara kalian yang mengetahui di manakah (makamnya)?’
Mereka menjawab, ‘Mungkin wanita tua itu tahu.’
Maka Musa bertanya, ‘Apakah kamu tahu?’
‘Ya,’ jawab wanita tua.
Musa bertanya, ‘Tunjukkan di mana?’
‘Tidak, sampai Anda memberiku apa yang kuminta kepada Anda,’ jawabnya.
‘Kamu pasti akan mendapatkannya,’ jawab Musa.
‘Aku minta kepada Anda agar aku bersama Anda pada kedudukan yang Anda capai di surga,‘ pinta wanita tua.
Musa berkata, ‘Mintalah surga.’
Si wanita tua berkata, ‘Demi Allah, tidak, kecuall jika aku bersama Anda.’
BACA JUGA: Pesan Rasulullah SAW, Jangan Lupa Baca Doa Ini di Akhir Shalat
Maka Musa membujuknya, lalu Allah mewahyukan kepadanya (Musa), ‘Aku berikan itu padanya, sesungguhnya itu tak akan mengurangimu.’
Akhirnya Musa memenuhinya, dan dia pun menujukkan makam Yusuf kepada Musa.” []
Sumber: Hakikat Munajat/Karya: Prof. Muhammad Mahdi al-Ashifi/Penerbit: Cahaya/2004