HUYAY bin Akhthab, Ka’ab bin Asad, Abu Nafi’, Asya’, dan Samuel bin Zaid berkata kepada Abdullah bin Salam ketika ia telah masuk Islam, “Kenabian tidak akan ada pada orang-orang Arab. Sahabatmu (Rasulullah) itu tak lebih hanyalah seorang raja.”
Usai mengatakan itu kepada Abdullah bin Salam, mereka menemui Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam, kemudian bertanya tentang Dzulqarnain. Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam kemudian menceritakan kisah Dzulqarnain yang diterimanya dari Allah seperti yang pernah beliau ceritakan kepada orang-orang Quraisy.
BACA JUGA: Siapakah Dzulqarnain?
Merekalah yang memerintahkan kepada orang-orang Quraisy untuk bertanya mengenai Dzulqarnain kepada Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam yaitu pada saat orang-orang Quraisy mengirim An-Nadhr bin Al-Harits dan Uqbah bin Mu’ath kepada mereka.
Menurut Dr Yusuf Qardhawi, kisah Dzulqarnain melukiskan tentang contoh seorang raja saleh yang diberi kekuasaan di bumi, meliputi belahan timur dan barat, oleh Allah ‘Azza wa Jalla. Segenap manusia dan penguasa negara tunduk pada kepemimpinannya. Kendati demikian, Dzulqarnain tetap istiqamah atas anugerah yang diberikan Allah ‘Azza wa Jalla padanya. Ia juga istiqamah sebagai seorang hamba yang taat dan bertakwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla.
Hal ini tergambar ketika dia membangun benteng untuk kaum dhaif yang ketakutan kepada bangsa Ya’juj dan Ma’juj.
قَالَ هَٰذَا رَحْمَةٌ مِنْ رَبِّي ۖ فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ رَبِّي جَعَلَهُ دَكَّاءَ ۖ وَكَانَ وَعْدُ رَبِّي حَقًّا
“Dzulqarnain berkata, ini (benteng) adalah suatu rahmat dari Tuhanku. Maka, apabila sudah tiba janji Tuhanku, Dia pun akan menjadikannya rata dengan bumi (hancur lebur). Dan janji Tuhanku itu adalah benar.” (QS al-Kahfi: 98)
BACA JUGA: Terima Wahyu Berarti Jadi Nabi?
Yusuf Qardhawi menilai, tentunya terdapat hikmah tersendiri mengapa Allah ‘Azza wa Jalla meriwayatkan kisah Dzulqarnain dalam Al-qur’an. Salah satunya adalah sebagai contoh dan pelajaran kepada seluruh manusia di bumi. Yakni agar mereka tidak congkak dan angkuh ketika memiliki kekuasaan yang besar di tangannya. []
Referensi: Sirah Nabawiyah perjalanan lengkap Kehidupan Rasulullah/ Asy Syaikh Al Muhaddits Muhammad Nashiruddin Al Albani/ Akbar Media