SUATU hari, seorang laki-laki menemui Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak untuk kami hormati dengan sebaik-baiknya perlakuan?”
Rasulullah menjawab, “Ibumu.”
BACA JUGA: Perjuangan Dakwah Rasulullah di Atas Bukit Shafa
Mendengar jawaban Rasulullah, laki-laki itu pun pulang. Keesokan harinya, laki-laki tersebut datang lagi menghadap Rasulullah. la bertanya kepada Rasulullah dengan pertanyaan yang sama seperti sebelumnya. “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak untuk kami cintai dengan sebaik-baiknya perlakuan?”
Rasulullah pun menjawab kembali dengan jawaban yang sama, “Ibumu.”
Untuk ketiga kalinya ia bertanya kembali, “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak untuk kami sayangi dengan sebaik-baiknya perlakuan selain ibuku?”
Kemudian Rasulullah menjawab, “Ibumu.”
Laki-laki tersebut semakin penasaran, ia pun mencoba memberanikan dirinya untuk bertanya kembali kepada Rasulullah. “Kemudian siapa lagi selain ibuku?”
Dengan tersenyum, Rasulullah menjawab, “Tentulah Bapakmu.”
BACA JUGA: 2 Keistimewaan Rasulullah Saw, Nabi Akhir Zaman
Sebelum sempat laki-laki itu melangkahkan kakinya untuk pulang, Rasulullah berkata, “Wahai saudaraku, bahwa tentang perlakuan yang sebaik-baiknya kepada kedua orang tuamu Allah berfirman:
‘Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaknya kamu berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka janganlah sekali-kali kamu mengatakan kepada keduanya perkataan dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah, ‘Wahai Tuhanku, kasihanilah mereka keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (QS. Al-Israa: 23-24)
Sumber: (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)