NABI adalah orang yang paling halus kulitnya, yang paling lembut hati dan batinnya. Kemarahan dan kesenangannya dapat diketahui dari raut wajahnya. Apabila telah memuncak kemarahannya, beliau lebih banyak mengusap janggutnya yang mulia. Beliau tidak berbicara kepada seseorang dengan sesuatu yang tidak disukainya.
BACA JUGA: Sawad Peluk Nabi sebelum Perang Badar
Seorang laki-laki menemui Rasulullah. Pada diri laki-laki itu terdapat warna kuning yang tidak disukai beliau. Maka beliau tidak berbicara dengan laki-laki itu sehingga ia keluar. Kemudian beliau bersabda kepada sebagian kaum: “Seandainya kalian berkata pada laki-laki itu untuk meninggalkan ini, yaitu warna kuning, niscaya akan lebih bagus.”
Pernah seorang Arab Badui kencing di dalam masjid, kemudian para sahabat bermaksud mencegahnya. Beliau bersabda: “Janganlah kalian memutuskan kencingnya.” Kemudian beliau bersabda kepada orang Badui itu:
BACA JUGA: Kalung dari Nabi untuk Umayyah binti Qais
“Sesungguhnya masjid ini tidak boleh untuk sesuatu yang kotor, yaitu berak dan kencing,” (Muttafaq’alaih dari Anas).
Dalam riwayat lainnya beliau bersabda, “Ajaklah untuk mendekat, janganlah kalian membuat orang lari.” []
Referensi: Akhlak Mulia Rasulullah/Al-Ghazali/Al-Kautsar/2003