SUATU ketika Rasulullah Shallahu‘alahi wasallam bersama Abu Bakar Ash-Shiddiq melakukan kegiatan mata-mata di dalam gua.
Tatkala beliau sedang berputar-putar di sekitar pasukan Makkah, tiba-tiba beliau berpapasan dengan seorang Arab yang sudah tua.
Beliau bertanya kepadanya tentang pasukan Quraisy dan Muhammad. Beliau menanyakan kedua pasukan untuk penyamaran.
BACA JUGA: Ketika Pendeta Yahudi Bertanya pada Rasulullah Apa Makanan dan Minuman Penghuni Surga
“Aku tidak akan memberitahukan kepada kalian sebelum kalian memberitahukan kepadaku, dari mana asal kalian berdua,” kata orang tua itu.
“Beritahukan kepada kami, nanti akan kami beritahukan kepadamu dari mana asal kami,” sabda beliau.
“Jadi begitukah?” tanya orang tua itu.
“Benar,” jawab beliau.
“Menurut informasi yang kudengar, Muhammad dan rekan-rekannya berangkat pada hari ini. Jika informasi itu benar, berarti pada hari ini dia sudah tiba di tempat ini (tempat pemberhentian pasukan Madinah). Menurut informasi yang kudengar, Quraisy berangkat pada hari ini. Jika informasi ini benar, berarti mereka sudah tiba di tempat ini (tempat pemberhentian pasukan Makkah).” Setelah itu dia bertanya, “Lalu dari mana asal kalian berdua?”
BACA JUGA: Tangisan Rasulullah Bersumber dari Kelembutan dan Ketulusan Nurani
Beliau menjawab, “Kami berasal dari setetes air.”
Setelah itu beliau beranjak pergi, meninggalkan orang tua itu keheranan, “Dari setetes air yang mana?” Ataukah dari setetes air di Irak?” []
Sumber: Sirah Nabawiyah/ Karya: Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri/ Penerbit:Pustaka Al-Kautsar/ 2017