KETIKA Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam di Isra’ kan, beliau sedang berada di rumah Ummu Hani’ binti Abdul Muthalib. Malam itu, beliau tidur di rumahnya. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam mengakhirkan shalat Isva’, lalu tidur dan keluarga Ummu Hani’ pun tidur.
Menjelang Shubuh, Rasulullah membangunkan mereka. Setelah shalat Shubuh bersama, Rasulullah berkata, “Wahai Ummu Hani’, setelah aku mengakhirkan shalat Isya’ seperti yang engkau lihat, kemudian aku pergi ke Baitul Maqdis, dan shalat di sana. Setelah itu, barulah aku mengerjakan shalat Shubuh bersama kalian sekarang seperti yang kalian lihat.”
BACA JUGA: Belum Hari Kiamat, tapi Rasul bisa Lihat Neraka saat Isra Miraj, Bagaimana?
Kemudian Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam keluar namun dihalangi Ummu Hani’.
Ummu Hani’ berkata kepada Rasulullah, “Wahai Nabi Allah, sembunyikan peristiwa ini dari manusia, sebab jika kau ceritakan nanti mereka pasti mendustakanmu dan mempermainkanmu.”
Rasulullah Shallailahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Demi Allah, aku pasti menceritakan peristiwa ini kepada mereka.”
Ummu Hani’ berkata kepada budaknya dari Habasyah, “Sana, ikutilah Muhammad dan dengarkan apa yang dia katakan kepada manusia dan apa yang dikatakan manusia kepadanya.”
Ketika Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam bertemu dengan orang-orang, beliau bercerita kepada mereka dan mereka terheran-heran.
Mereka berkata, “Hai Muhammad, apa buktinya kalau ceritamu itu benar, sebab kami belum pernah sekalipun mendengar cerita model ini sebelum ini.”
BACA JUGA: Saran Nabi Musa kepada Rasulullah di Isra Miraj
Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Buktinya adalah, aku melihat kafilah Bani Fulan di lembah ini dan di lembah itu. Mereka lari kocar-kacir ketakutan karena mendengar suara hewan. Aku terus berjalan hingga tiba di daerah Dhajnan, aku menghampiri kafilah Bani Fulan dan aku lihat mereka sedang dalam keadaan tidur. Mereka mempunyai wadah berisi air yang mereka tutupi dengan sesuatu, lalu aku buka tutupnya, kemudian aku minum air yang ada di dalamnya. Setelah itu aku menutupnya lagi sebagaimana semula. Dan sekarang kafilah tersebut singgah di Baidha’ di Tsaniyyatun Tan’im. Mereka didahului unta berwarna abu-abu dan di unta tersebut terdapat dua karung; satu berwarna hitam dan satunya warna-warni.”
Orang-orang itu segera pergi ke Tsaniyyah dan mereka berjumpa dengan rombongan itu lebih dahulu sebagaimana yang telah diceritakan Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam kepada mereka. Mereka bertanya kepada kafilah tersebut tentang wadah berisi air, kemudian kafilah tersebut menjawab bahwa memang mereka mengisi wadah tersebut penuh dengan air dan menutupnya, dan setelah itu tidur. Namun ketika mereka bangun mereka tidak mendapatkan air di dalamnya, padahal wadah tersebut tertutup rapat.
Mereka juga bertanya kepada orang-orang lain di Makkah, kemudian orang-orang yang ditanya tersebut menjawab, “Demi Allah, dia berkata benar. Kami lari kocar-kacir di lembah yang dia ceritakan.” []
Referensi: Sirah Nabawiyah perjalanan lengkap Kehidupan Rasulullah/ Asy Syaikh Al Muhaddits Muhammad Nashiruddin Al Albani/ Akbar Media