IBNU Abbas berkata, “Nabi SAW adalah seorang yang paling dermawan terhadap kebaikan di antara manusia. Bahkan beliau nampak kesederhanaannya saat bulan Ramadhan. Sesungguhnya Malaikat Jibril menemuinya pada setiap tahun di bulan Ramadhan. Saat malaikat Jjibril menemuinya, Nabi lebih dermawan terhadap kebaikan daripada angin yang berhembus.”
Jabir pun berkata, “Tidak pernah Rasululllah dimintai sesuatu dan beliau menjawabnya, tidak”
BACA JUGA: Ketika Nabi Kisahkan Sahabat yang Bertemu Dajjal
Suatu hari Nabi mempunyai uang sebanyak delapan dirham. Lalu ia mendatangi penjual pakaian, maka beliau pun membeli sepotong baju darinya seharga 4 dirham. Saat beliau keluar dari tempat tersebut, seorang Anshar berpapasan dengan beliau seraya berkata, “Ya Rasululllah, berilah aku baju. Semoga Allah memberimu pakaian surga.”
Nabi pun melepaskan bajunya dan memberikan kepada lelaki itu. Kemudian beliau kembali lagi ke toko dan membeli pakaian lagi dengan harga empat dirham. Hingga sisa uangnya ialah dua dirham. Tiba-tiba, dijalan beliau bertemu dengan seorang budak wanita yang sedang menangis.
Beliau menghampirinya seraya bertanya, “Kenapa engkau menangis?”
Wanita itu menjawab, “Ya Rasulullah, keluargaku memberiku uang sebesar dua dua dirham untuk membeli tepung, tapi uang itu hilang.”
Lalu Nabi memberiakan uang sisanya sebesar dua dirham untuk mengganti uang wanita itu yang hilang. Tapi wanita itu berkata, “Aku takut jika mereka akan memukuliku.”
Karena itu Nabi mengantarkannya ke keluarganya. Sesampainya di depan rumah, ia mengucapakan salam. Namun, mereka tak menjawabnya hingga Nabi mengucapkan salam ketiga kalinya.
Nabi bertanya, “Tidakkah kalian mendengar salam yang pertama?”
BACA JUGA: Iniah Para Sahabat Pengantar Surat Rasulullah SAW
Mereka menjawab, “Kami mendengarnya, ya Rasulullah. Namun kami sengaja ingin mendengarkan salam tambahan darimu. Lalu demi ayah kami dan ibu kami, untuk apa engkau mengantarkan budak ini?”
Nabi menjawab, “Aku kasihan pada nasibnya ini, aku khawatir kalian akan memukulinya.”
Pemilik budak itu berkata, “Demi Allah, mulai sekarang ia bebas karena ia berjalan denganmu.” []
Sumber : Teladan Abadi/ Penulis: The Ahlul Bayt World Assembly, Muhammad Alcaff/Penerbit: Al-Huda, 2009