NABI Muhammad shalallahu alaihi wasallam, sosok makhluk termulia, ialah manusia paling dermawan baik jiwa maupun tangannya. Telapak tangannyaya dipenuhi dengan kebaikan. Tangannya ibarat curahan air kedermawanan, bahkan kebaikannya melebihi cepatnya hembusan angin. Beliau tidak mengenal dan tidak dikenal darinya kata “Laa (tidak)” kecuali dalam syahadatnya.
Nabi memberi bagaikan orang yang tidak pernah takut akan kefakiran. Karena beliaulah penghulu dermawan. Dimana beliau memberi kepada seekor kambing yang berada diantara dua bukit. Beliau memberi kepada setiap kepala suku Arab seratus ekor unta.
BACA JUGA: 3 Kabar Gembira dari Rasulullah untuk Umatnya
Bahkan saat ada seorang peminta-minta yang menginginkan baju yang dikenakannya, ia langsung melepaskan dan memberikannya.
Beliau berinfaq dikala tidak punya dan memberi walaupun dalam kefakiran. Saat beliau mengumpulkan harta rampasan, kemudian beliau membagikannya pada saat itu juga, dan tidak sedikitpun beliau mengambilnya.
Hidangan dirumahnya tersaji bagi siapapun yang mau. Ia mendahulukan orang lain daripada dirinya sendiri. Ini adalah simbol kedermawanan dan kemurahan hati. Nabi ialah orang yang sering memuliakan tamu yang datang. Ia tak pernah menolak seorang tamu, apalagi mengusir peminta-minta.
Bahkan pada saat ada seorang Arab dusun menarik selendangnya dan mengikatkan pada lehernya sambil berkata, “Berikanlah kepadaku harta Allah yang ada padamu, bukan harta dari ayah dan ibumu!”
BACA JUGA:8 Amalan agar Bertemu Rasulullah di Surga
Beliau pun menoleh kearahnya, kemudian memberinya sambil tertawa. Beliau adalah orang yang paling bahagia dengan pemberiannya kepada mereka yang meminta.
“Shadaqah sekali-kali tidak akan mengurangi harta.” (HR. Muslim, dari Abu Hurairah Ra).[]
Sumber: Ka Annaka Tara/ Penulis: Dr. ‘Aidh Abdullah Al-Qarny/ Penerbit: Cakrawala Publishing, 2005