DI hari-hari terakhir sebelum Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam wafat, sebanyak tujuh belas kali waktu shalat Abu Bakar menggantikan beliau sebagai imam shalat.
Aisyah meminta kepada Rasulullah tiga atau empat kali untuk memberhentikan Abu Bakar menjadi imam, agar orang-orang tidak pesimis dengan keadaan Rasulullah. Namun beliau menolaknya dan berkata. ‘Sesungguhnya kalian (seperti) wanita-wanita yang merayu Yusuf, suruhlah Abu Bakar untuk tetap shalat bersama orang-orang (sebagai imam).
BACA JUGA: Majelis Ilmu Rasulullah
Sehari sebelum wafat, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam memerdekakan budak-budaknya dan bersedekah dengan enam atau tujuh dinar yang dimiliki. Selain itu beliau juga memberikan senjata-senjata perang yang beliau miliki kepada kaum muslimin.
Baju besi yang beliau miliki saat itu pun masih tergadaikan kepada orang Yahudi dengan harga tiga puluh sha’ (takar) gandum.
BACA JUGA: Sikap Rasulullah yang Harus Diteladani Setiap Suami
Anas bin Malik meriwayatkan bahwa pada saat kamu muslimin shalat subuh pada hari senin dan dan Abu Bakar menjadi imam mereka, Rasulullah secara tiba-tiba mengagetkan mereka dengan membuka tirai kamar Aisyah untuk melihat mereka, sedangkan mereka berada pada barisan shalat. Rasulullah Nampak tersenyum tertawa, maka Abu Bakar pun mundur ke belakang untuk mencapai shaf, karena mengira bahwa Rasulullah ingin keluar untuk menunaikan shalat. Anas berkata, “Hampir saja kaum muslimin tergoda (untuk membatalkan shalat) karena bahagia dengan munculnya Rasulullah, Rasulullah pun memberi isyarat kepada mereka dengan telunjuknya agar mereka menyempurnakan shalatnya. Setelah itu, beliau masuk ke dalam kamar dan menurunkan tirainya. Kemudian Rasulullah tidak mendapati lagi waktu shalat berikutnya…”
Sumber: Syaikh Shafiyyurahman al-Mubarakfuri. 1421 H. Ar-Rahiq al-Makhtum, Sirah Nabawiyah “Perjalanan Hidup Rasul Yang Agung Muhammad”. Jakarta: Darul Haq.