MADINAH–Ratusan jemaah umroh dari Indonesia memadati kawasan kebun kurma di Madinah selama dua hari, Sabtu-Minggu (15-16/4/2017). Selain melihat pohon kurma, para jamaah juga bisa menikmati berbagai jenis dan rasa kurma asli dari pohon kurma Kota Madinah.
Pengelola kawasan kebun kurma menyambut ramah para jamaah dari Indonesia umumnya pada hari itu. Petugas galeri kurma mengizinkan jamaah mencicipi sepuasnya berbagai jenis kurma, kacang, coklat, dan kuliner lainnya.
“Alhamdulillah, saya kenyang dengan mencicipi beberapa jenis kurma terutama kurma ajwa atau kurma Nabi,” kata Fauzan, seorang pendamping jamaah, dilansir Republika, Minggu (16/4/2017).
Menurut dia, berbagai kurma yang dijajakan dan dijual berkualitas, sehingga harganya sedikit lebih mahal dari harga kurma yang dijual di pasaran Kota Madinah. Sedangkan yang di pasar, terutama khusus kurma ajwa, kualitasnya berkurang.
“Memang selisih lebih murah 10 riyal, tapi kualitas kurma ajwanya insya Allah dijamin,” kata Jaswadi, pendamping jamaah umrah lainnya.
Harga kurma termahal di kebun kurma satu kilogram lebih dari 60 riyal, sedang kurma termurah 20 riyal per kg.
Sedangkan aneka kacang, coklat, kismis, dan makanan khas Madinah, harganya bervariasi. Sayangnya, harga yang dipatok pengelola, tidak dapat ditawar lagi alias harga pas.
“Harganya tetap, tidak bisa ditawar lagi. Karena bayarnya di kasir,” kata Husni, seorang pelayan kebun kurma berbahasa Indonesia.
Menurut Fauzan, meski jenis dan rasa kurma berbeda, namun pohon kurmanya tetap sama wujudnya ketika tumbuh di tanah Madinah. Khusus kurma ajwa, ia mengatakan pohonnya langsung ditanam Nabi Muhammad SAW.
“Kurma ajwa sangat berkhasiat untuk kesehatan,” pungkasnya. []