NEW YORK—Sebanyak 100 orang Muslim Amerika menggelar shalat maghrib berjamaah dan buka puasa bersama di depan Trump Tower, New York, AS, dalam sebuah aksi damai menentang retorika Islamofobia ala Donald Trump.
Aksi damai yang digagas oleh kelompok pembela imigran tersebut, juga dihadiri oleh sejumlah warga NonMuslim New York.
Selepas shalat maghrib berjamaah, para peserta aksi duduk dan berbagi makanan yang termasuk nasi, ayam dan pizza di tepi jalan Fifth Avenue 56th & 57th Street di Midtown, depan Trump Tower.
Fatoumata Waggeh, seorang Muslimah berusia 26 tahun keturunan Gambia, mengatakan bahwa dia datang untuk menentang “retorika negatif tentang Islam yang menyebar di sekitar umat Muslim Amerika,” serta untuk menunjukkan solidaritas.
Maggie Glass, seorang warga New York berusia 31 tahun yang aktif di sebuah asosiasi pengungsi Yahudi, mengatakan bahwa dia ada di sana untuk mendukung semua tetangga dan teman Muslimnya.
“Saya berpikir bahwa ini adalah kesempatan bagi kita untuk berkumpul sebagai sebuah komunitas, untuk menunjukkan bahwa kita bersatu,” Kata Maggie lansir Hindustan Times, Jumat (2/6/2017).
Penggagas acara, Linda Sarsour mengatakan bahwa dia puas dengan jumlah aksi tersebut.
Linda merasa tidak keberatan bahwa Trump, bertolak belakang dengan presiden AS sebelumnya, tidak mengundang warga Muslim Amerika ke Gedung Putih untuk melakukan Iftar.
“Mereka tidak mengundang (iftar-red) kita, tapi kita tidak mau datang ke sana.”
“Sejujurnya, walaupun mereka melakukannya, saya akan meminta umat Islam untuk tidak melakukan hal tersebut,” katanya.
Selama unjuk rasa berlangsung, sekelompok kecil pendukung Trump di sisi lain jalan meneriakkan “AS, AS!” dan “Kami tidak menginginkan hukum syariah!”
Sementara itu polisi memantau aksi damai itu dengan ketat.
Seperti diketahui, Trump Tower di Manhattan merupakan rumah bagi Trump Organization, jantung kerajaan bisnis Presiden Donald Trump. Ibu Negara Melania Trump tinggal di sana bersama putra bungsu pasangannya, Baron. []