LONDON – Ratusan orang dilaporkan memenuhi jalanan kota London, Inggris, untuk memprotes genosia terhadap etnis Rohingya di Myanmar.
Aksi protes yang diinisiasi oleh Arakan Rohingya National Organization (ARNO) itu berpusat di Downing Street, yang tak lain adalah kantor Perdana Menteri Inggris.
Dalam aksi tersebut, beberapa peserta aksi membawa foto-foto grafis korban yang tewas dalam kekejaman terakhir yang menargetkan warga sipil Rohingya.
“Ini adalah kemarahan! Kami mengekspresikan kemarahan kami terhadap pemerintah Myanmar yang melakukan genosida terhadap rakyat kami, “kata Nurul Islam, presiden ARNO dalam aksi tersebut.
“Kami ingin menarik perhatian pemerintah Inggris, yang merupakan anggota Dewan Keamanan (DK) PBB, dan sebuah negara yang kuat. Pemerintah Inggris harus campur tangan sekarang,” sambungnya,pada Minggu (10/9/2017) kemarin seperti dilansir Anadolu Agency.
“Kami tidak ingin menjalani penghinaan sebagai pengungsi dan pengemis di Bangladesh atau tempat lain. Kami ingin tinggal di tanah air kita sendiri dan mati di tanah air kami. Adalah penting bahwa zona aman dibuat di dalam Arakan. Intervensi kemanusiaan itu perlu,” ungkap Nurul.
Nurul menambahkan, mereka sangat didorong oleh tindakan pemerintah Turki dan presidennya. “Pemerintah dan presiden Turki adalah orang pertama yang menangani penyelamatan orang Rohingya,” pungkasnya.[]