MESUJI–Sekitar 300 personel gabungan TNI-Polri diturunkan untuk mengamankan wilayah Mekar Jaya Abadi KHP Register 45 SBM, Kabupaten Mesuji, Lampung pasca-bentrokan yang menewaskan tiga orang dan sembilan luka-luka.
Pengamanan dari TNI-Polri ini untuk mengantisipasi potensi bentrokan susulan terjadi. Saat ini, sembilan korban luka-luka dirawat intensif di RS Bhayangkara, Lampung.
BACA JUGA: TGPF investigasi Kasus Novel Baswedan Gagal, Polisi Bentuk Tim Rahasia
“Delapan luka berat dan satu luka ringan dirawat di RS Bhayangkara. Sampai saat ini mereka masih dirawat intensif,” demikian laporan Pujiansyah dalam Kabar Pagi tvOne, Kamis (17/72019).
Penyebab bentrokan dua kelompok ini karena pembajakan di area tanah. Perselisihan ini berujung kontak fisik hingga bentrokan berdarah pada Rabu, 16 Juli 2019, sekitar pukul 14.00 WIB.
Terkait bentrokan ini, tim Polda Lampung sudah menerjukan tim khusus untuk mengungkap pelaku yang menyebabkan tewasnya tiga orang. Dilaporkan wilayah ini memang sering terjadi cekcok warga.
Untuk meredakan tensi, rencananya Polda Lampung bersama tokoh warga setempat akan memediasi dua massa yang bertikai.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan penyebab bentrokan dua kelompok Mekar Jaya Abadi KHP Register 45 SBM dan kelompok Pematang Panggang Mesuji Raya karena masalah pembajakan di area tanah seluas setengah hektare.
BACA JUGA: Siswa SMA Taruna Tewas saat MOS, Polisi: Banyak Temuan-temuan yang Janggal
Pandra menjelaskan sekitar pukul 11.00 WIB, datang alat berat bajak milik kelompok Pematang Panggang Mesuji Raya dan melakukan pembajakan di lokasi KHP Register 45 Mekar Jaya Abadi. Bajak tersebut melakukan pembajakan di area tanah seluas setengah hektare milik Yusuf (41) yang merupakan kelompok dari Mekar Jaya Abadi.
“Pembajakan itu diketahui oleh salah satu warga kelompok Mekar Jaya Abadi. Kemudian warga memukul kentongan dan mengamankan pembajak tersebut,” katanya. []
SUMBER: VIVA