DHAKA— Bertemu nya Pemerintah Bangladesh dan Myanmar untuk membahas pemulangan Kembali pengungsi Rohingya menimbulkan kekhawatiran di berbagai pihak.
Badan-badan bantuan merasa cemas dengan kembalinya pengungsi Rohingya secara paksa ke Myanmar kecuali keamanan mereka dapat dijamin.
Badan pengungsi PBB berharap kesepakatan apapun akan menghormati hak pengungsi untuk kembali ke Myanmar dengan cara yang aman, sukarela, bermartabat dan berkelanjutan.
“Sebagai badan PBB yang diberi mandat untuk membantu, melindungi dan mencari solusi bagi pengungsi, kami siap membantu dalam proses untuk memastikan bahwa pengembalian dilakukan sesuai dengan standar internasional,” kata seorang juru bicara badan pengungsi PBB seperti dikutip dari BBC, Jumat (24/11/2017) kemarin.
Sementara Amnesty International (AI) mengatakan bahwa mereka meragukan kemungkinan akan ada pengembalian Rohingya yang aman atau bermartabat ke Myanmar sementara sistem apartheid tetap ada. Badan itu menambahkan bahwa pihaknya berharap mereka yang tidak ingin pulang tidak dipaksa melakukannya.
“Kami juga khawatir bahwa PBB telah benar-benar dikesampingkan dari proses ini. Ini bukan pertanda baik untuk memastikan kesepakatan repatriasi sukarela yang benar-benar kuat yang memenuhi standar internasional,”[]