TIDAK seperti sebagian orang yang terlalu sibuk memikirkan hari raya, mudik dan baju lebaran, Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam malah lebih giat lagi untuk beribadah di akhir-akhir bulan Ramadhan.
Bahkan beliau sampai bersengaja meninggalkan istri-istrinya demi konsentrasi dalam ibadah.
BACA JUGA: 4 Keajaiban 10 Malam Terakhir Ramadhan
Dan juga alasan semangat ibadah kala itu yaitu untuk Menggapai Lailatul Qadar
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa ketika memasuki 10 Ramadhan terakhir, beliau bersungguh-sungguh dalam ibadah (dengan meninggalkan istri-istrinya), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” Muttafaqun ‘alaih. (HR. Bukhari no. 2024 dan Muslim no. 1174).
Bahkan tidak segan-segan Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam membangunkan putri dan menantunya.
Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam mengetuk pintu mendatangi Fatimah dan Ali di malam hari, Beliau mengatakan kepada keduanya:
ألا تقومان فتصليان
Tidakkah kalian berdua bangun, untuk shalat.
Subhanallah, pemandangan yang sangat indah dalam keluarga kenabian.
BACA JUGA: Renungan Kesana Kemari Jelang Ramadhan
Mudah-mudahan Allah Ta’ala menjadikan kita hamba-hambanya yang dapat menutup Ramadhan dengan sebaik-baik amalan, dan kita dijadikan sebagai orang-orang yang akan dibebaskan dari api neraka. Aamiin []
Referensi:
Minhatul ‘Allam fii Syarh Bulughil Marom, Syaikh ‘Abdullah bin Sholih Al Fauzan, terbitan Dar Ibnul Jauzi, cetakan ketiga, tahun 1432 H, 5: 51-52.
Lathoif Al Ma’arif fii Maa Limawasimil ‘Aam minal Wazhoif, Ibnu Rajab Al Hambali, terbitan Al Maktab Al Islami, cetakan pertama, tahun 1428 H.
Sumber: KuliahMuslimah