SAUDARAKU,
Tak terasa, Ramadan kembali berpamitan. Seakan baru kemarin kita menyambutnya dengan penuh harapan, kini ia bersiap meninggalkan kita. Waktu berlalu begitu cepat, dan pertanyaannya adalah: apakah kita sudah benar-benar memanfaatkan bulan penuh berkah ini?
Ramadan adalah madrasah bagi jiwa. Ia mengajarkan kita makna ketakwaan, kesabaran, keikhlasan, serta kebersamaan. Setiap hari yang kita lalui di bulan ini sejatinya adalah investasi untuk kehidupan akhirat. Namun, sudahkah kita benar-benar mengisinya dengan amal terbaik?
BACA JUGA: Renungan Surah Adh-Dhuha, Janganlah Bersedih, Sesungguhnya Ia Selalu Bersamamu
Saudaraku,
Saat Ramadan berakhir, ada dua golongan manusia:
Mereka yang bahagia, karena telah mengisi Ramadan dengan ibadah, tilawah, sedekah, dan amal shalih lainnya. Mereka berharap amalnya diterima Allah dan dosa-dosanya diampuni.
Mereka yang menyesal, karena Ramadan berlalu begitu saja tanpa banyak perubahan dalam diri mereka. Mereka merasa kehilangan kesempatan emas untuk memperbaiki diri.
Saudaraku, lalu, di manakah posisi kita?
Jangan biarkan Ramadan berlalu tanpa meninggalkan jejak di hati kita. Jika bulan ini berakhir, semangat beribadah tidak boleh ikut hilang. Amalan kita selama Ramadan adalah batu loncatan untuk terus istiqamah setelahnya. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang terus dilakukan meskipun sedikit.” (HR. Bukhari & Muslim)
BACA JUGA: Menutup Ramadhan dengan Husnul Khatimah (1)
Saudaraku,
Mari kita akhiri Ramadan dengan penuh kesadaran dan doa:
🌙 Ya Allah, terimalah amal ibadah kami.
🌙 Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami.
🌙 Ya Allah, jadikan Ramadan ini sebagai titik perubahan dalam hidup kami.
Semoga kita dipertemukan lagi dengan Ramadan tahun depan dalam keadaan yang lebih baik. Aamiin. []