Oleh: Misykatuna Abadi
adibinhadi2014@gmail.com
Nilai Istiqamah
ANAK-anakku. Harga sebuah istiqamah atau kontinyuitas sudah dinyatakan sebagai kecintaan Allah Ta’ala. Tentu dalam hal kebaikan. Meski Terlihat kecil, tapi pandanglah dalam konsistensi amal. Kalian melakukan dengan suka rela, tulus, dan secara terus menerus akam membekas secara mendalam.
Nabung 500 perak setiap hari sebagai contohnya. Dan belajar konsisten itu dimulai sejak belia. Sesuai dengan kesanggupan kalian. Ayah dan ummi mengarahkan dalam kebaikan sebagaimana diperintahkan. Karena itu nikmatilah latihan bersikap konsisten. Karena nilainya amat tinggi di sisi Allah Ta’ala. Seperti pepatah, “Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit”. #nas
Kuat dan Sabar
Anak-anakku. Ayah dan umi punya tanggung jawab mendidikmu. Agar kalian kuat dan sabar menghadapi segala keadaan. Karena yang terjadi belumlah tentu sesuai harapan. Kadang sangat jauh dari apa yang diinginkan. Maka kedudukan sabar akan benar-benar menentukan. Sabar itu diartikan sadar, ya sadar, bahwa segala keputusan harus dilandasi iman. Ujung-ujungnya, imanlah yang benar-benar menentukan sikap kita dalam mengarungi kehidupan. #nas
Beriman dan Berilmu
Anak-anakku. Perihal pendidikan kalian adalah suatu keharusan belajar sepanjang hidup. Tidak ada kata berhenti belajar. Sampai jelang ajal menjemputpun masih tetap belajar. Teladan utama kita Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam juga diperintah untuk menambah pengetahuan.
Bacalah surah Thaha ayat 114. Mohonlah ilmu hanya kepada Yang Mahatahu. Itulah perlunya kita terus belajar. Supaya ilmu kian mantap dan membuahkan amal. Sikap yang utuh berlandaskan iman dan pengetahuan. Dalam hidup, ilmu akan mengantarkan kita kepada pemahaman yang tepat. Lalu, di ujungnya dalam melangkah pun yakin, tidak ragu.
Yaa Allah. Kami memohon hanya kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik, serta anugrahkanlah kami amal yang Engkau terima di sisi-Mu.
Memohon Ampunan-Nya
Anak-anakku. Kalimat istighfar, contohnya ungkapan Astaghfirullah merupakan permohonan ampunan hanya kepada Allah Ta’ala. Memohon ampunan atas khilaf, salah, atau kemaksiatan yang dilakukan. Karena hanya Allah Ta’ala Yang Mahapengampun. Hanya Dia satu-satunya Yang Maha menerima taubat.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam senantiasa bertaubat dan memohon ampunan-Nya setiap hari. Bukan satu atau dua kali beliau beristighfar. Beliau melakukannya lebih dari 70 kali. Maka hati bertanya anak-anakku.
Berapa kali kita beristighfar? Berapa kali kita mengharap dan sungguh-sungguh meminta ampunan-Nya? Dan kita manusia yang tidak pernah lepas dari salah dan dosa. Karena itu, biasakan lisan kita gemar memohon ampunan-Nya. Jiwa selalu bersandar hanya kepada-Nya. Hanya Dia saja yang Mahapengampun. Ampunilah kami yaa Rabb.
Bijak Berkompetisi
Anak-anakku. Kompetisi, perlombaan, atau pertandingan selalu menghadirkan pengalaman berharga. Saat menang, ia hadir dalam bentuk gembira, ceria, dan euforia, dengan selebrasi aneka rupa. Lalu ia pun sarat dengan makna agar tetap bersahaja. Biarpun prestasi melangit, hati tetap tunduk tidak membuat orang sengit.
Boleh jadi bangga dengan juara, tapi mesti waspada jangan sampai membuat orang lain merasa terhina. Itu merupakan batu ujian untuk semua. Kemenangan adalah perangkat ujian agar tetap bersyukur dan jangan meremehkan orang lain. Kemudian pengalaman gagal, kalah, atau belum bisa mengungguli rival, adalah latihan mental agar sabar.
Kesabaran sebagai sikap terbaik saat menghadapi berbagai keadaan yang tidak mengenakkan. Tetaplah dalam kesabaran. Karena Allah Ta’ala bersama orang-orang yang sabar. #nas
Tatapan Cinta
Anak-anakku. Niat sebagai hamba Ilahi pandang dengan cinta. Ia selalu ada dalam bagian akhlak al faqir kepada Allah Ta’ala dan kepada sesama. Hilangkan menatap orang dengan penuh kedengkian. Jangan turuti apa yang didorong oleh hawa nafsu belaka. #nas
Antri Sehat
Anak-anakku. Suatu pagi usai shalat subuh, antrian di halaman rumah sakit swasta di Bangil sudah mengekor. Hitungan jari tangan dan kaki tak cukup. Seorang ibu juga sudah setengah berdiri di motornya di depan rumah seorang dokter. Mereka semua orang – orang yang memburu kesehatan.
Kita, yang sehat diingatkan dengan itu semua. Disadarkan oleh keadaan orang lain yang mengalami sakit. Ambil pelajaran dari peristiwa sekitar kita. Agar kita menjaga kesehatan. Supaya mensyukuri nikmat sehat yang Allah Ta’ala berikan kepada kita. Menyadari bahwa kesehatan begitu istimewa yang tidak boleh disia-sia. #nas
Istimewa Pagi
Anak-anakku. Pagi itu penuh semangat. Pagi itu beragam manfaat bisa didapat. Anjuran Islam supaya berpagi – pagi bangun untuk memuji-Nya. Luar biasanya saat kebanyakan orang terlelap, Allah janjikan kemuliaan bagi mereka yang bersujud di pertiga malam yang akhir. Subuh dengan keutamaannya. Bahkan dilukiskan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bahwa keutamaannya melebihi dunia dan seisinya. Dengan menunaikan sunnah 2 rakaat sebelum shalat subuh, raih kebaikan yang luar biasa itu. Alangkah ruginya mereka yang luput dari keistimewaan pagi. #nas
Bermula dari Amal Kecil
Anak-anakku. Jangan meremehkan kebaikan sekecil apapun. Pesan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam itu harus kita pegang kemana jua kita pergi. Di sekolah, di perjalanan, di masjid, dan di semua tempat kita singgah. Orang lain melakukan kebaikan kecil yang terlihat sepele, bila kita tak bisa berkata baik, maka diamlah. Jangan menghina atau merendahkan kebaikan yang sepele itu.
Belum tentu kita sanggup melakukan perbuatan sebagaimana yang orang lain lakukan. Misalnya ada orang merapikan sandal, mengambil plastik pembungkus lalu memasukkannya di tong sampah, atau seorang yang memberi tahu alamat suatu tempat. Jangan mengecilkan peran yang terlihat kecil. Karena boleh jadi amal kecil itu yang mendapatkan rahmat-Nya. Karena untuk menjadikan amal itu besar, dimulai dari amal-amal kecil yang konsisten dilakukan. Akan lebih membekas bagi pelakunya.
Ampunilah Hamba
Tak henti-henti nikmat diberi
Semua makhluk pasti terbagi
Contoh nikmat berjalan kaki
Kepak sayap membawa terbang tinggi
Yaa Allah hati ini bersaksi
Semua nikmat telah ada di sini
Yaa Allah lisan ini berjanji
Hanya pada-Mu hamba tulus mengabdi
Seribu sayang ulah manusia
Gagal mengendalikan nafsunya
Padahal yang ia harap surga-Nya
Tapi harinya diliputi dengan dosa
Yaa Allah ampunilah hamba
Yang bergelimang dengan dosa
Yaa Allah dekatkanlah hamba
Dengan apa saja yang Engkau ridha
Yaa Allah jauhkanlah hamba
Dengan apa saja yang Engkau murka
#nas
Ramadhan Mulia
Bulan Ramadhan
Bulan mulia
Kita menahan
Lapr dahaga
Lakukan semua
Akhlak mulia
Setiap kata
Membawa makna
Hidupkan malamnya
Tahajjud bersama
Agungkan kalam-Nya
Tadarus bersama
Alangkah indahnya
Ramadhan mulia
Alangkah gembira
Sambut hari raya
#nas
Salah Manusia
Anak-anakku. Akan dianggap manusia kehadiran agama hanya membuat susah belaka. Padahal Allah Ta’ala menurunkan petunjuk untuk memudahkan segala urusan dunia dan akhiratnya. Ketahuilah bahwa berpaling dari al Qur’an merupakan suatu dosa. Penyesalan tiada guna manakala neraka menjadi tempat tinggalnya. Berpaling dari al Qur’an maka sesungguhnya ia telah meninggalkan kebenaran. Merendahkan al Qur’an akan menutup pintu hidayah-Nya. #nas
Semakin Taqwa
Anak-anakku. “Apapun yang dilakukan sudah selayaknya membawa pada diri lebih dekat kepada-Nya. Semakin bertaqwa.” #nas
Meraih Kejayaan
Anak-anakku. Meraih kejayaan Islam dan kaum muslimin dibutuhkan sikap taat dan jauh dari maksiat. Kebersamaan dengan umat Islam dalam gerak langkah perjuangan. Selalu menjaga ketaqwaan dengan menyusun kebaikan di semua tingkatan. #nas
Kedhaliman Manusia
Apa yang mutlak dibutuhkan manusia untuk hidup. Secara lahiriah manusia butuh air, udara, bahan makanan, dan lainnya. Padahal semua tersedia untuk manusia. Tapi ada sekelompok manusia yang serakah mengambil posisi sebagai penguasa semuanya. Hingga membuat penduduk dunia bergantung kepadanya. Keserakahan telah merajalela di semua kebutuhan manusia. Kenikmatan yang seharusnya melahirkan syukur tak terkira hanya kepada yang Mahakuasa, tetapi di tangan kafir semuanya digunakan untuk memperdaya manusia. Itulah kedhaliman manusia. #nas
Lisan Berkata
Anak-anakku. Jaga lisan kita. Salah bisa terjadi karena lisan yang tak terkendalikan. Sepatah kata bisa membekas lama. Maka pilih kata-kata mulia. Carilah kata yang melegakan jiwa. Jangan ucap kata yang akan membuat luka. Rasa di dada akan tersayat dan menganga. Jika ada omongan yang tak sebenarnya tersiar ke mana-mana. Hati-hatilah dalam berkata. Jaga lisan dari ungkapan yang membuat orang merasa terhina. #nas
Tanggung Jawab Anak
Anak-anakku. Ramadhan 1438 H tiba. Ada keinginan besar dan niat mengharap ridha Allah Ta’ala menengok Mbah Hadi di Banjarnegara. Mbah Banat sudah mendahului dipanggil Sang Pencipta. Kita semua hanya menunggu daftar panggilan saja. Karena semua akan dipanggil kembali kepada-Nya.
Sebagai anak laki-laki, tanggung jawab berbakti kepada kedua orang tua masih melekat tidak pernah lepas. Meski sudah berkeluarga, tanggung jawab laki-laki. []
Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word