Oleh: Andromedanisa mengadopsi dari tulisan Syaikh Thanthawi (Grand Syaikh Al Azhar Assyarif).
KITA semua adalah orang biasa dalam pandangan orang-orang yang tidak mengenal kita.
Kita adalah orang yang menarik di mata orang yang memahami kita.
Kita istimewa dalam penglihatan orang – orang yang mencintai kita.
Kita adalah pribadi yang menjengkelkan bagi orang yang penuh kedengkian.
Kita adalah orang – orang jahat di dalam tatapan orang – orang yang iri.
Pada akhirnya, setiap orang memiliki pandangannya masing – masing, maka tidak usah berlelah – lelah agar tampak baik di mata orang lain.
Cukuplah dengan ridha Allah bagi kita, sungguh mencari ridha manusia adalah tujuan yang tidak akan pernah tergapai. Sedangkan ridha Allah, destinasi yang pasti sampai. Mudah – mudahan kita mendapatkan ridha dari Allah tabaroka wa ta’ala.
Dan kita akan memahami, bahwasannya terlihat sederhana dan menjadi seorang yang baik dimata Allah adalah cukup. Bahkan lebih dari cukup. Kita tidak memerlukan penilaian orang lain atas diri kita. Sebab Allah sendirilah yang akan menilai ketulusan dan upaya kita.
Karena memang sebuah penilaian adalah salah satu alasan seorang manusia merasakan lelahnya. Saat apa yang mereka lakukan tidak dihargai baik atau setidaknya tidak sampai dinilai buruk.
Mengembalikan segala pujian kepada-Nya semata. Kita terlihat baik saat ini adalah salah satu kebaikan-Nya untuk kita, kebaikan menutupi aib-aib kita.
Dan mengembalikan apa-apa yang tidak pernah kita miliki sejatinya adalah upaya kita untuk mencintai-Nya. Karena memang ada beberapa hal yang bila dilepaskan perasaan kita akan semakin bahagia.
Penilaian Allah saja lebih dari cukup ya, jangan pernah mengaharapkan penilaian makhluk. Sebab ketika Allah mencintai kita, kita akan mendapatkan cinta seluruh makhluk. Tidak hanya dikalangan penduduk bumi saja, namun cinta dikalangan penduduk langit jua.
Dan ini sungguh membahagiakan, percayalah. []