SEBAGIAN Muslim beranggapan keimanan dan ibadah yang mereka lakukan sudah cukup. Mereka menganggap bahwa sudah cukuplah al-Qur’an yang suci adalah kitab yang mengagumkan dan berisi petuah agama, tanpa mau membacanya apalagi mengamalkannya.
Karenanya, mereka yang merasa cukup dengan keimanannya menyimpan Al-Qur’an di rak. Di tingkat yang paling tinggi pula. Mereka tidak membaca ayat-ayatnya sambil merenung. Mereka tidak mengamalkan ajaran kehidupannya yang teramat tinggi.
Kenyataan tersebut sama artinya dengan membiarkan dokter menuliskan resep obat, namun mereka tidak meminum obat yang diberikan dokter.
Maksudnya, mereka tidak menyimpan lembaran resep itu dalam saku dan merasa aman dengan menaruhnya di rak yang tinggi. Tidak, mereka tak akan tenang sampai resep itu ditebus dan diminum.
Tentunya tidaklah logis jika seseorang pergi ke dokter, mendapat resep darinya, lalu duduk-duduk saja di rumah. Akal sehat tentu akan mencegah mereka untuk bertindak seperti itu. []