JANGAN pelit, nanti rezekimu mampet, kenapa memangnya?
Sifat uang atau harta itu seperti air. Semakin dialirkan semakin deras dan bersih. Semakin ditahan semakin mampet dan kotor. Berbagi uang dan harta itu lebih baik daripada menahannya. Karena uang itu akan cepat habisnya, sejuta pun tidak akan cukup jika dibelanjakan untuk pribadi. Namun jika uang disedekahkan maka itu akan kekal hingga menemui Rabb semesta alam.
Sejatinya apa yang telah kita keluarkan untuk orang di sekitar kita akan menjadi pengundang rezeki dari Allah.
BACA JUGA: 11 Adab Mencari Rezeki, Agar Berkah dan Melimpah
Rasulullah saw bersabda, “Tolonglah aku dengan perantaraan orang-orang dhuafa kalian, sebab kalian diberi rezeki dan diberi kemenangan melalui perantaraan mereka. (HR. Tirmidzi: 1624)
Jangan Pelit, Nanti Rezekimu Mampet, Menahan Harta …
Saat seseorang menahan hartanya sama artinya membuat dinding pembatas antara dirinya dan rezeki Allah.
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّا بَلَوْنَٰهُمْ كَمَا بَلَوْنَآ أَصْحَٰبَ ٱلْجَنَّةِ إِذْ أَقْسَمُوا۟ لَيَصْرِمُنَّهَا مُصْبِحِين17 ولَا يَسْتَثْنُونَ18 فطَافَ عَلَيْهَا طَائِفٌ مِنْ رَبِّكَ وَهُمْ نَائِمُونَ19
(QS. Al-Qalam ayat 17-19)
“Sesungguhnya Kami telah menguji mereka (musyrikin Makkah) sebagaimana Kami telah menguji pemilik-pemilik kebun, ketika mereka bersumpah bahwa mereka sungguh-sungguh akan memetik (hasil)nya di pagi hari,(17) dan mereka tidak menyisihkan (hak fakir miskin)(18)
Lalu kebun itu diliputi malapetaka (yang datang) dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur(19)
Allah menguji sebuah penduduk pemilik kebun yang berbuat dosa. Karena mereka berniat panen secara sembunyi-sembunyi di pagi hari agar tiada yang mengetahui (termasuk dari orang miskin agar tidak berinfak kepada mereka). Bahkan hingga memastikan bisa panen (tidak menyebut ان شاء الله) tanpa menyandarkan diri kepadaNya. Sehingga Allah menghilangkan Rezeki buat mereka dengan terjadinya malapetaka (wabah) terhadap kebun mereka*. (Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir)
Adapun pelaku maksiat yang dilimpahkan rezeki adalah istidraj (azab berupa nikmat atau jebakan dari Allah kepada pelakunya agar terlena dan melupakanNya).
BACA JUGA: Ternyata Inilah 3 Hal yang Mendatangkan Rezeki Seorang Muslim
Dari Ibnu Mas’ud mengatakan bahwa Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam bersabda,
“Hati hatilah kamu terhadap perbuatan maksiat, sesungguhnya seorang yang melakukan perbuatan dosa, rezekinya menjadi terhalangi padahal sebelumnya telah disediakan untuknya”*
(Tafsir Ibnu Katsir QS. Al-Qalam: 17-18)
Menahan harta, pelit atau bakhil adalah bentuk maksiat kepada Allah. Karena dalam setiap harta seseorang terdapat hak orang lain di dalamnya.
Allah Ta’ala berfirman,
مَا سَلَكَكُمْ فِى سَقَر*
قَالُوا۟ لَمْ نَكُ مِنَ ٱلْمُصَلِّينَ *
وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ ٱلْمِسْكِينَ*
(Al-muddatsir ayat 42-44)
“Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?”*
Mereka menjawab: “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat*
Dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin.”
BACA JUGA: 4 Rezeki yang Sering Dilupakan Manusia
Jangan Pelit, Nanti Rezekimu Mampet, Shalat
Dalam ayat di atas tersirat bahwa pokok hablum minallah (hubungan dengan Allah) adalah sholat. Yakni bentuk ibadah penghambaan diri dan dialog antara hamba dan Rabbnya.
Sedangkan pokok hubungan dengan manusia adalah sedekah dan berbagi (memberi makan). Karena terdapat hak orang lain di setiap harta/uang/makanan yang dimiliki. (Syarah kitab tafsir Ibnu Katsir)
Sehingga perkara pokok jika ditinggalkan maka menjadi maksiat yang akan memasukkan seseorang ke neraka. Wallahu a’lam. []