1 Bisa jadi Allah membuka pintu rezeki yang lain
Ibnu Qayyim al Jauziyah berkata:
“Mari kita renungkan keadaan janin, makanan datang kepadanya, berupa darah dari satu jalan, yaitu pusar.
Lalu ketika dia keluar dari perut ibunya dan terputus jalan rezeki itu, Allah membuka untuknya dua jalan rezeki yang lain (yakni ASI), dan Allah mengalirkan untuknya dari dua jalan itu, rezeki yang lebih baik dan lebih lezat dari rezeki yang pertama. Itulah rezeki susu murni lagi lezat.
Lalu ketika masa menyui habis, dan terputus dua jalan rezeki itu karena sapihan, Allah buka empat jalan rezeki lain yang lebih sempurna dari sebelumnya; yaitu dua makanan dan dua minuman. Dua makanan yaitu dari hewan dan tumbuhan. Dan, dua minuman, yaitu dari air dan susu serta segala kelezatan yang ditambahkan kepadanya.
BACA JUGA:Â Empat Penghambat dan Pelancar Rezeki Menurut Ibnul Qayyim
Lalu, ketika dia meninggal dunia, terputuslah empat jalan rezeki ini. Namun, Allah membuka baginya –jika dia hamba yang beruntung– delapan jaan rezeki. Itulah jumlah pintu surga. Dia boleh masuk dari pintu mana saja yang dia kehendaki.
Dan, begitulah Allah. Dia tidak menghalangi hamba-Nya untuk mendapatkan sesuatu kecuali Dia berikan sesuatu yang lebih afdhal dan lebih bermanfaat baginya. Dan, itu tidak diberikan kepada selain orang mukmin, karenanya Dia menghalanginya dari bagian yang rendahan dan murah, dan Dia tidak rela hal tersebut untuknya, untuk memberinya bagian yang mulia dan berharga.” (Al Fawaid, h. 94)
2 Kurangnya takwa
Allah SWT berfirman:
“Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan, barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allah melaksankan urusan yang (dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS Ath Thalaq: 2-3)
3 Kurangnya tawwakal
Dari Umar bin Khattab, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Seandainya kalian benar-benar bertawwakal kepada Allah, tentu kalian akan diberi rezeki sebagaimana burung diberi rezeki. Ia pergi di pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali di sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad)
Ibnu Qayyim berkata, “Barangsiapa yang menyibukkan dirinya dengan bersandar kepada Allah (bukan kepada makhluk), maka Allah akan mencukupi kebutuhannya. Sebaliknya, barangsiapa yang menyibukkan dirinya dengan bersandar kepada dirinya sendiri (tidak tawwakal kepada Allah), maka Allah akan membuatnya bersandar kepada dirinya sendiri yang lemah. Begitu pula jika seseorang bersandar pada manusia dan meninggalkan Allah, Allah pun akan membuat dia menggantungkan urusannya pada manusai (tanpa pertolongan Allah).” (Al Fawaid)
4 Kurang istiqamah
Allah SWT berfirman:
“Dan bahwasanya: jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar kami akan memberinya minum kepada mereka air yang segar (rezeki yang bnayak). Untuk kami beri cobaan kepada mereka. Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan Rabb-nya, niscaya akan dimasukkan-Nya ke dalam azab yang mat berat.” (QS Al Jin: 16-17)
Ibnu Abbas mengatakan, istiqamah yang dimaksud adalah istiqamah di atas ketaatan. Sedangkan Mujahid mengatakan, istiqamah yang dimaksud adalah istiqamah di atas Islam.
BACA JUGA:Â Pilih Mana? Cari Rezeki Cara Mudah atau Repot?
5 Pekerjaan haram
Ibnu Abbas pernah berkata:
“Seorang mukmin dan seorang fajir (yang gemar maksiat) sudah ditetapkan rezeki baginya dari yang halal. Jika ia mau bersabar hingga rezeki itu diberi, niscaya Allah akan memberinya. Namun, jika ia tidak bersabar lantas ia tempuh cara haram, niscaya Allah akan mengurangi jatah rezeki halal untuknya.” (Hilyah Al Auliya, 1:326).
Itulah beberapa penyebab seretnya rezeki. []
Sumber: Seret Rezeki, Susah jodoh/Karya: Muhammad Abduh Tuasikal/Penerbit: Rumaysho/Tahun: 2018