ANKARA—Syrian Network for Human Rights (SNHR) melaporkan bahwa selama bulan Januari hingga Oktober tahun 2017 rezim Assad sedikitnya telah menggunakan 5.318 bom barrel ke permukiman warga.
Dalam laporan tersebut diterangkan setidaknya 634 bom pada Januari, 502 bom pada Februari, 495 bom pada Maret, 938 bom pada April, 412 bom pada Mei, 271 bom pada Juni, 224 bom pada Juli, 92 bom pada Agustus, dan juga 216 bom sepanjang September ditembakan oleh rezim ke daerah pemukiman warga.
SNHR juga menyatakan dalam laporannya bahwa akibat dari 534 bom barrel yang ditembaki, enam warga sipil tewas, tiga di antaranya adalah anak-anak.
Laporan itu juga menggarisbawahi dengan penggunaan bom-bom Barrel, rezim Assad berarti telah melakukan kejahatan perang.
Di dalam laporan itu juga diimbau penerapan embargo senjata harus dilakukan untuk rezim Assad dan mengadili para pemberi dukungan uang dan senjata kepada mereka.
Rezim Assad memilih bom barrel karena harga yang terjangkau namun dapat membuat kehancuran yang besar.
Bom ini sering digunakan rezim untuk membombardir perumahan warga karena bisa menyebabkan lebih banyak korban jiwa.
Bom barrel diketahui dapat merusak daerah seluas 50-200 meter persegi, tergantung kandungan bahan peledak di dalamnya dan telah banyak merusak perumahan-perumahan warga di berbagai kota dan memaksa para warga untuk mengungsi seperti Dilansir dari AnadoluAgency.[]