GHOUTA TIMUR—Rezim Assad pada Selasa (27/2/2018), pukul 10.30 pagi (0730 GMT) meluncurkan tembakan artileri ke daerah permukiman sipil di Ghouta Timur seperti daerah Duma, Bayt Sava dan al-Marj. Satu warga sipil tewas sementara sejumlah lainnya luka-luka akibat serangan tersebut.
Menurut tim Pertahanan Sipil (White Helmets) di Ghouta Timur, rezim Assad masih terus meluncurkan serangan ke Ghouta Timur. Hal itu melanggar seruan gencatan senjata Dewan Keamanan PBB dan “jeda kemanusiaan” Rusia.
Dewan Keamanan PBB pada Sabtu (24/2/2018) telah mengumandangkan sebuah resolusi gencatan senjata kemanusiaan setidaknya selama 30 hari di Suriah ‘tanpa penundaan’.
Resolusi tersebut menyerukan penyaluran bantuan kemanusiaan ke Suriah dan terutama evakuasi medis terhadap pasien kritis dan korban luka-luka di Ghouta Timur yang terkepung.
Pada Senin (26/2/2018), Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putih telah memberikan instruksi untuk menerapkan “jeda kemanusiaan” antara pukul 09.00-14.00 waktu setempat setiap hari.
Mayor Jenderal Yuri Yevtushenko, kepala Pusat Rekonsiliasi Rusia untuk partai-partai oposisi Suriah juga mengatakan bahwa rezim Assad juga akan mengikuti keputusan tersebut.
Ghouta Timur ditempati sekitar 400.000 penduduk dan berada dibawah cengkeraman rezim selama lima tahun terakhir.
Ghouta Timur terletak di kawasan de-eskalasi yang disetujui oleh Turki, Rusia dan Iran. Di wilayah itu khususnya, aksi serangan dan kekerasan tidak boleh dilakukan.
Namun rezim Bashar al-Assad terus menargetkan wilayah perumahan di kota itu, membunuh setidaknya 539 orang dan melukai lebih dari 2.000 sejak 29 Desember tahun lalu.
Jumlah korban jiwa dikhawatirkan akan semakin meningkat. []
SUMBER: ANADOULU