CILEGON–Ribuan buruh PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) menggelar unjuk rasa di depan pabrik Krakatau Steel, Cilegon, Banten. Mereka menolak adanya PHK dan restrukturisasi.
Mereka yang menggelar unjuk rasa mayoritas karyawan outsource di perusahaan pelat merah tersebut. Sebagian dari mereka sudah dirumahkan per 1 Juni 2019 kemarin.
“Nyawa kita tinggal 2 bulan lagi, Agustus nanti adalah pertaruhan nasib kita,” kata salah seorang buruh dalam orasinya, Selasa (2/7/2019).
BACA JUGA: Jangan jadi Pengecut jika Tak Mau Hidup Terhina
Pada 31 Agustus mendatang, karyawan outsource yang bekerja di badan usaha milik negara (BUMN) baja itu dirumahkan. Per 1 Juli kemarin, 800 karyawan sudah menyusul dirumahkan. Karyawan outsource itu menunggu nasib pada akhir Agustus.
Para buruh meminta agar perusahaan pengolahan baja tersebut menjelaskan kondisi yang terjadi. Mereka beberapa kali sudah berupaya menggelar audiensi untuk mengetahui penyebab dan alasan kenapa KRAS merumahkan para karyawannya.
“Direktur Utama mohon datang untuk berbicara bagaimana kondisi KS sebenarnya, apabila Dirut tidak datang maka kita menginap, apabila Dirut KS sampai jam 4 tidak datang, tolong siapkan tenda,” katanya.
Selain di pabrik Krakatau Steel, para buruh juga akan menggelar unjuk rasa di depan kantor Wali Kota Cilegon.
BACA JUGA: Merasa di PHK Sepihak, Awak Tangki Pertamina Lakukan Aksi Longmarch dari Cimahi ke Jakarta
Meskipun sebanyak 1.300 karyawan salah satu BUMN ini disebut-sebut terancam terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Namun pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN mengaku belum mengetahui adanya rencana PHK dari pihak Krakatau Steel. []
SUMBER: DETIK