BANGLADESH—Penyakit kolera dikabarkan ibarat “bom waktu” yang mengancam pengungsi Rohingya yang kini tengah membanjiri Bangladesh. Keterangan ini disampaikan kepala Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (IFRC), PressTV melaporkan pada Kamis (2/11/2017).
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Elhadj As Sy mengatakan bahwa kondisi tidak higienis bisa jadi sumber penyebaran penyakit di tempat-tempat pengungsian. Di mana lebih dari 600 ribu Muslim Rohingya berduyun-duyun masuk distrik Cox’s Bazar Bangladesh.
“Kami memiliki setiap alasan untuk takut bahwa kita bisa memasuki situasi yang dapat menyebabkan wabah kolera. Kami pasti sedang berada dalam bom waktu yang berdetak,” katanya.
Sy, yang menghabiskan tiga hari di Cox’s Bazar minggu lalu, melanjutkan dengan mengatakan bahwa kondisi di sana “Sulit untuk dijelaskan” dan “Amat memilukan.”
Salah satu masalah terbesar adalah sanitasi yang buruk dan kurangnya fasilitas kebersihan yang telah memicu ketakutan akan munculnya kolera di kamp-kamp yang kelebihan penduduk.
IFRC telah merawat banyak pasien pengidap diare akut di sebuah rumah sakit lapangan di dekat kamp dalam beberapa pekan terakhir. Rumah sakit tersebut juga telah merawat ribuan orang untuk berbagai penyakit lainnya, termasuk luka-luka yang diderita di Myanmar sepanjang rute ke Bangladesh. []