NAMA Ricky Adrinaldi mungkin tidak setenar institusi yang ia dirikan ODOJ atau One Day One Juz. Namun, idenya, memanfaatkan fasilitas media sosial WhatsApp sebagai metode penyetoran tilawah Quran, sangat brilian. Menginjak usia 1 tahun ODOJ, komunitas baca quran 1 juz per hari ini, menjadi masif dengan jutaan anggotanya. Tepat 11 November 2014, Ricky mengunggah sebuah foto di dinding Facebook-nya. Itu adalah foto ia dan empat orang rekannya yang ikut membantu menggawangi ODOJ.
Ada kata-kata yang sederhana namun cukup emosional di sana. “Alhamdulillah per hari ini tanggal 15 Oktober 2014. Group 01 genap berusia 1 tahun sebagaimana profile grup ini created Oct 15. Artinya para member grup 01 telah menjalani proses pembiasaan tilawah sehari sejuz selama setahun dan selama 12 bulan ini Grup 01 akan khatam 12 kali karena kita mulai tilawah 02 Nov,” demikian tulisanya. “Ane masih ingat betapa sulitnya memenuhi jumlah 30 orang pada tanggal 15 Okt 2013 sehingga Alhamdulillah baru terkumpul 30 org pada tanggal 01 Nov.”
Berikut adalah wawancara Islampos.com dengan ayah dua orang putra yang sederhana ini.
Subhanallah, ODOJ bulan ini genap 1 tahun. Barokallah…
Alhamdulillah ODOJ berusia 1 tahun pada tanggal 11-11-2014. Usia yang masih sangat muda dan masih sedikit pengalaman. Dengan izin Allah sedikit banyaknya ODOJ berkontribusi dalam membentuk generasi qur’ani yang gemar tilawah. Butuh banyak support dan masukan dari masyarakat agar semakin diterima dengan baik. Dan Alhamdulillah ODOJ sudah berbadan hukum berstatus perkumpulan terdaftar dan resmi diakui keberadannya di Indonesia.
Berapa jumlah anggota ODOJ persisnya sekarang?
Apa yang dicita-citakan dari awal adalah agar tilawah sehari sejuz menjadi kebiasaan seluruh kalangan muslim di Indonesia dan bahkan mungkin seluruh dunia. Dan ini juga yang menjadi visi komunitas One Day One juz. 190 juta jiwa muslim di Indonesia istiqomah ODOJ. Alhamdulillah 120.000 ODOJer telah terdaftar di komunitas ini. Pengurus ODOJ pun telah tersebar di seluruh Indonesia dan 22 negara luar Indonesia untuk memfasilitasi visi komunitas ini. Masih banyak kalangan muslim yang ingin kita ajak untuk membiasakan diri mereka membuka Al Qur’an dan kemudian mentadabburi, mendalami, menghafalkan dan mengamalkannya.
Bagaimana ceritanya ODOJ dibentuk?
Sejarah terbentuknya komunitas one day one juz berawal dari kebiasaan tilawah Al Qur’an yang menurun ba’da Ramadhan pada kalangan muslim dan semakin kurang berinteraksi dengan Al Qur’an karena kesibukan dan rutinitas yang bertambah.
Dalam hadits At Tirmidzi diriwayatkan bahwa setiap muslim diharapkan untuk mengkhatamkan Al Qur’an dalam satu bulan. Inilah yang menjadi landasan gerakan ODOJ.
2007 Bhayu Subrata mengampanyekan onedayonejuz via SMS dan blogspot. 2009 Widodo Pratama menyosialisasikan facebook onedayonejuz yang di-like sekitar 2000.
September 2013, Mbak Nurkholifa, alumni ITS, menggunakan WhatsApp sebagai media setoran tilawah pada guru ngajinya agar istiqomah sehari sejuz. Metoda ini tersebar melalui teman-teman beliau di Jakarta, Depok (alumni Rumah Qur’an) dan Bandung.
Kapan Anda sendiri kenal WhatsApp?
14 Oktober 2013. Mbak Fatmawati memperkenalkan metoda WhatsApp ini pada saya. Kemudian saya membentuk grup 01 Ikhwan tanggal 15 Oktober dan baru terkumpul 30 orang pad tanggal 01 November 2013. Barulah mulai tilawah tanggal 02 Nov 2013.
Terbentuk beberapa grup ODOJ dengan beberapa admin ikhwan dan akhwat. Admin-admin tersebut kemudian dikumpulkan dalam satu grup lalu disepakati agar kebaikan ini kita seriuskan lagi menjadi Gerakan One Day One Juz dengan target masyarakat muslim seluruh Indonesia.
Untuk membesarkan sebuah gerakan kebaikan dibutuhkan promosi dan kampanye yang masif dan terus menerus paralel dengan manajemen pengelolaan yang baik. Dimulai dari cara pendaftaran yang mudah, penomeran grup untuk pendataan, pembuatan website sebagai tools promosi online, disertai akunakun medsos untuk mempermudah akses komunikasi online. Pak Fattah Yasin berjasa sekali dalam mempromosikan ODOJ di awal-awal gerakan ini.
Kemudian disepakati untuk mengadakan Soft Launching tanggal 11-11-2013 sebagai awal perkenalan pada masyakarat umum tentang komunitas ini, islampos.com turut memublikasikan sehingga pendaftar semakin bertambah. Perbulannya pendaftar ODOJ berkisar 20.000 orang. Dengan semakin banyaknya lembaga-lembaga dan pihak-pihak yang ingin bekerjasama dengan ODOJ maka disepakati bahwa ODOJ memerlukan status badan hukum untuk legalitas kelembagaan yaitu Perkumpulan Terdaftar dengann nama Komunitas One Day One Juz. Alhamdulillah ketika Grand Launching pada tanggal 04 Mei 2014 di Mesjid Istiqlal dihadiri lebih dari 50.000 ODOJer yang ingin silaturahim dan ketemu langsung dengan ODOJer sesama grup. Semoga mereka istiqomah.
Apa kendala yang Anda temui mengelola komunitas ODOJ ini?
Lebih kepada masih kurang optimalnya jalur pendaftaran ODOJ yang cepat dan mudah karena keterbatasan infrastruktur. Semoga dalam waktu dekat bisa teratasi dengan dibuka selebar-lebarnya semua jalur yang ada baik online ataupun online utk pendaftaran.
ODOJ menjadi sebuah komunitas baca Quran yang istimewa di Indonesia. Apakah ODOJ member-nya lintas sektor—maksudnya tidak hanya satu kalangan tertentu saja?
Sesuai visinya membiasakan tilawah sehari sejuz di semua kalangan maka member ODOJ sangat beragam mulai dari lintas budaya, tingkat pendidikan, berbagai profesi, ragam usia, latar belakang pemahaman agama dan tingkat ekonomi. Semuanya kita rangkul dengan tujuan menambah kegemaran tilawah, mempererat ukhuwah dan menjadi shohibul qur’an agar keberkahan dan kemuliaan hidup bersama Al Qur’an bisa diraih.
ODOJ hadir waktu Merapi meletus tempo hari. Kalian ada di sana di garda depan…
ODOJ juga menjadi gerakan sosial bahwa para pecinta Al Qur’an tentunya mempunyai ikatan yang kuat dengan saudara sesama muslim. Ibarat tubuh, kalau ada satu anggota tubuh yang sakit maka anggota tubuh lain juga merasakan. Inilah yang dirasakan ODOJer pada saudara-saudara mereka yang ditimpa bencana atau diuji oleh Allah SWT.
Kepedulian ini berkembang menjadi bentuk gerakan sosial yang berlandaskan Al Qur’an semisal korban Kelud selain kita support moral dan material kita juga sebarkan Al Qur’an ke setiap rumah agar mereka selalu dekat dengan Allah SWT dan diberikan kesabaran dalam ujian hidup.
Di tahun ke-2 ODOJ, apa yang ingin dicapai?
Istiqomahnya ODOJer yang bergabung, bertambahnya jumlah pendaftar di ODOJ agar kenikmatan kebaikan ini bisa terus dirasakan seluruh masyarakat, masyarakat yang belum mempunyai smartphone berharap bisa bergabung, semakin banyaknya kegiatan offline kajian Al Qur’an untuk menambah pemahaman dan pengamalan ODOJer akan ilmu Al Qur’an dan banyak terciptanya kerjasama dengan berbagai pihak.
Ada ribuan member ODOJ, tentu Anda dan rekan-rekan pengurus amat sibuk melakukan koordinasi setiap hari…
Cara mengoordinasikan ribuan member, dengan adanya nomer grup pada masing-masing grup ODOJ dan setiap admin bertanggung jawab pada nomer grup yang diadmini. Para admin tergabung dalam grup khusus admin yang dipimpin kormin dan mengontrol admin grup setiap harinya. Kormin ini bertanggung jawab pada bidang kormin sebagai salah satu dari 10 bidang yang ada di ODOJ. Total ada 10 bidang, 25 dept dan ratusan pengurus di ODOJ yang berkomitmen mengelola ratusan ribu member dengan dakwah Al Qur’an. Semuanya dikelola secara tersentral dan online.
Bagaimana dengan para pengurus ODOJ, apa yang membedakannya dengan para member?
Pengurus ODOJ adalah member ODOJ yang tidak hanya membiasakan diri tilawah sehari sejuz namun juga berkomitmen mengelola komunitas one day one juz sesuai minat dan bakat masing-masing. Dan pengurus selalu diharapkan utk kholas juz yang dibaca terlebih dahulu baru menyelesaikan amanah kepengurusan. InsyaAllah banyak keberkahan sebagai pengurus karena juga membantu syiar Al Qur’an.
Anda masih punya waktu “me time” mengurus begitu banyaknya grup di WhatsApp?
Di handphone saya ada lebih dari 100 grup whatsapp yang terdiri dari grup-grup member, grup-grup admin dan puluhan grup pengurus. Alhamdulillah masih ada waktu luang untuk pribadi dengan selalu mengalokasikan waktu khusus untuk pekerjaan dan keperluan lainnya, walaupun porsi waktu untuk grup-grup ODOJ tetap lebih banyak.
Bagaimana dengan keluarga–istri dan anak-anak?
Alhamdulillah istri dan anak-anak sangat mengerti dengan amanah yang sedang saya jalankan dalam mengurus ODOJ walau demikian saya tetap memprioritaskan diri dalam mengalokasikan waktu khusus untuk keluarga. Karena kantor saya di Jababeka Cikarang jadi ketemu keluarga hanya Sabtu-Ahad. Sabtu-Ahad pun seringkali penuh dengan agenda undangan acara ODOJ, rapat dan acara-acara lainnya. Walaupun sedikit dicomplain oleh istri karena terlalu full agenda namun alhamdulillah masih bisa mengatur waktu dengan sebaik mungkin.
Apa Anda jadi orang yang “autis” (maksudnya terus-terusan mantengin HP) untuk mencek semua lalu lintas ODOJ?
Tidak juga selalu mantengin HP mencek grup-grup ODOJ karena untuk pengurusan grup member dan pengurus sudah didelegasikan ke para ketua bidang dan kepala departemen sesuai project masing-masing. Jadi lebih meringankan.
Berapa gadget yang Anda miliki? Selama 1 tahun ini sudah berapa kali ganti gadget, mungkin karena terlalu sering hang?
Semenjak awal gerakan ODOJ ini berdiri sampai sekarang baru satu kali ganti HP. Awalnya memiliki HP dengan spek yang pas-pasan, setelah ODOJ semakin booming HP dan semakin banyaknya grup sempat hang dan per Desember 2013 akhirnya ganti ke HP yang prosesornya sangat memadai untuk ratusan grup whatsapp. Alhamdulillah sampai sekarang belum ganti HP lagi.
Apa pesan untuk para ODOJers di seluruh Indonesia?
Pesan saya untuk ODOJers seluruh Indonesia, Komunitas ODOJ adalah wadah untuk pembiasaan diri agar istiqomah tilawah sehari sejuz, butuh banyak latihan dalam menepis berbagai godaan semisal kesibukan bertambah, waktu luang serasa berkurang dan kejenuhan dengan rutinitas di grup. Tapi kembali lagi bahwa ODOJ adalah kebutuhan maka komitmen akan kebutuhan tersebut akan memperkuat keistiqomahan kita. Surat Al Huud ayat 112 bahwa ayat ini mengajak kita untuk istiqomah terhadap sesuatu hal yang telah ditetapkan. Bahkan Nabi SAW pun berkata ayat inilah yang membuat beliau beruban. Sungguh istiqomah itu berat dan membutuhkan latihan dan azzam yang kuat.
Semoga para ODOJer selalu dimudahkan dalam latihan keistiqomahannya tilawah sehari sejuz dan mari kita sebarkan kebaikan ini terutama pada masyarakat yang masih jarang berinteraksi dengan Al Qur’an.
Sukses selalu Mas Ricky…
Barakallahu fiikum. Jazakumullahu khayran katsiran. []