• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 10 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah

Hajar, Wanita Dibalik Ritual Sa’i dalam Ibadah Haji

Oleh Eneng Susanti
4 tahun lalu
in Tsaqofah
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Nabi yang memiliki banyak istri kesederhanaan para istri nabi, ilustrasi hajar istri nabi Ibrahim

Ilustrasi. Foto: Flickr

0
BAGIKAN

RITUAL haji memiliki berakar pada sejarah para Nabi mulia dari zaman Ibrahim hingga zaman Muhammad SAW. Salah satu ritual haji bahkan bermula dari perjalanan seorang wanita mulia dalam kehidupan Nabi Ibrahim as. Yakni istrinya yang bernama Hajar.

Ritual haji menggambarkan perjuangan, pengorbanan, kepasrahan, dan kepatuhan seorang muslim. Ini terlihat dengan jelas dalam kisah Nabi Ibrahim dan Hajar, yang diriwayatkan dalam Sahih Al-Bukhari.

Nabi Ibrahim berangkat bersama istrinya Hajar dan putranya yang baru lahir ke sebuah perjalanan panjang. Mereka pun tiba di Mekkah.

BACA JUGA: 5 Fakta Ibadah Haji yang Jarang Diketahui

ArtikelTerkait

Bahaya Sarung Bantal yang Jarang Dicuci: Ancaman Tersembunyi di Tempat Tidur

Seberapa Sering Mengganti Handuk Mandi?

Penyebab Ngantuk tapi Tak Bisa Tidur

Penyebab Kanker Prostat yang Sering Diremehkan Lelaki

Hajar melihat sekelilingnya dan tidak bisa melihat apa-apa selain gurun tandus di segala arah. Tidak ada kehidupan. Kegersangan di tempat itu tak tertahankan.

Di kejauhan, daratan bertemu dengan langit tanpa ada gerakan yang memecah medan di mana pun. Pemandangan asing ini menjadi semakin asing di mata Hajar saat dia mengingat bahwa suaminya, Ibrahim akan meninggalkannya di sini, dan kembali ke tempat asalnya.

Hajar diliputi berbagai macam pikiran: Apa yang harus dia lakukan?

Bagaimana dia bisa bertahan di antara tebing-tebing tajam ini?

Bagaimana dia akan menanggung kegelapan malam yang tak tertembus?

Ini adalah kematian yang pasti. Suami mana yang akan meninggalkan istri dan anaknya mati di padang pasir?

BACA JUGA: Inilah Gambaran Mengagumkan Ibadah Haji 700 Tahun Lalu

Ketika dia menoleh ke suaminya, perilakunya sempurna. Tata kramanya sempurna dan wajahnya tenang. Namun demikian, tak urung ketakutan dan kekhawatiran menyergap setiap kali menyadari bahwa suaminya akan pergi dan dia akan ditinggalkan sendiri hanya bersama anaknya seorang.

Advertisements

Saatnya tiba ketika Ibrahim memutuskan untuk pergi. Hajar tidak akan mendurhakai suaminya, karena dia adalah seorang Nabi Allah dan ini adalah sesuatu yang dia tidak ragukan.

Dia bertanya, “Wahai Ibrahim! Ke mana Anda akan pergi, meninggalkan kami di lembah yang tandus dan kosong ini?”

Ibrahim tidak berbalik untuk menghadapinya, meskipun dia bertanya lagi dan lagi. Akhirnya, dia bertanya, “Apakah Allah memerintahkan Anda untuk melakukan ini?”

Ibrahim berkata, “Ya, Dia melakukannya.”

Kemudian hati Hajar pun menjadi tenang. Dia berkata: “Maka, Allah pasti tidak akan pernah mengabaikan kita.”

BACA JUGA: Pengorbanan Ibu, Gratis Sepanjang Masa

Kata-katanya begitu pasti, sehingga menambah keyakinan bahkan di hati Ibrahim untuk melaksanakan apa yang dia tahu pasti bahwa Allah telah memerintahkan dia untuk melakukannya.

Dalam hal ini, kita melihat bagaimana seorang wanita mampu menanggung kesulitan besar yang tidak dapat ditanggung oleh seorang pria, selama dia sangat percaya pada tugas yang dia lakukan bahwa itu diperintahkan Allah kepadanya. Ketika seorang wanita percaya pada tujuan yang mulia, dia mampu mengorbankan keselamatannya, stabilitasnya, dan bahkan seluruh hidupnya, mencita-citakan apa yang dia akui sebagai tujuan yang lebih besar yakni ketaatan kepada Allah.

Beginilah cara ibu kita Hajar bisa tetap tinggal di gurun tandus itu sampai air yang ada bersamanya habis tanpa putus asa dan tanpa menyerah pada keputusasaan. Dia juga tidak duduk dan menunggu nasibnya.

Meskipun Hajar menaruh kepercayaan sepenuhnya pada Allah, dia tidak berpuas diri. Dia secara aktif mencari air untuk dirinya dan bayinya, dan dia tidak membiarkan dirinya lelah di bawah terik matahari yang tak henti-hentinya.

BACA JUGA: Pelajaran Berharga dari Kisah Ibrahim dan Hajar

Dia mengamati lembah tempat dia berada. Tidak ada yang bisa diharapkan. Jadi dia menuju ke pegunungan terdekat. Mungkin dari puncaknya dia akan melihat beberapa tanda kehidupan. Dia pun naik ke puncak Gunung Safa dan melihat ke segala arah.

Tanpa putus asa bahkan untuk sesaat, dia turun ke lembah dan menuju gunung kecil di seberang lembah, Gunung Marwa. Mungkin ada sesuatu di sisi lain. Dia berjalan ke gunung lain.

Terkadang dia berjalan dengan tergesa-gesa. Ketika kelelahan menimpanya, dia akan melambat untuk sementara waktu. Dia terus berjalan, didorong oleh gagasan bahwa di belakang Gunung Marwa dia mungkin melihat beberapa tanda kehidupan. Dia naik ke puncak.

Dia terus mencari hingga dia melalui dua bukit itu sebanyak tujuh kali, berharap dia akan melihat beberapa penduduk atau karavan yang lewat. Dia terus berdoa kepada Allah dan memohon bantuan-Nya.

Setelah turun terakhirnya ke lembah dari puncak Gunung Safa, dia melihat ke tempat dia berteduh sebelumnya. Dengan lembut dia meletakkan anaknya, Ismail, di tanah. Lantas, air memancar dari bawah kakinya.

Ini adalah mukjizat yang Allah anugerahkan kepada Nabi Ismail ketika masih bayi sebagai.pertolongan kepada dua manusia pilihan yang tabah menghadapi cobaan itu. Pertolongan Allah datang begitu saja. Tidak ada kilat; tidak ada awan badai, tidak ada hujan lebat, tidak ada banjir. Alih-alih, ada mata air yang dengan tenang menggelegak dari bawah bumi – hal yang bisa menjanjikan sumber air pemberi kehidupan yang permanen.

BACA JUGA: 33 Hal yang Harus Diketahui soal Thawaf dan Sa’i

Allah telah menjawab doa-doa Ibrahim dan telah membuktikan kata-kata Hajar bahwa Allah tidak pernah mengabaikan hamba-Nya.

Dengan kehidupan yang didirikan Hajar di Mekah bersama putranya Ismail, sebuah bangsa lahir. Bangsa yang kemudian bertahan hingga akhir zaman. Sebuah bangsa yang salah satu keturunannya menjadi nabi dan rasul terakhir, yakni Muhammad SAW.

Semua berawal dari ibunda Hajar, seorang wanita yang rela memikul tanggung jawab yang besar untuk kehidupan. Untuk menghormatinya, usaha yang dia lakukan selama mencari mata air antara Safa dan Marwa kemudian diulang dalam ritual haji setiap tahun.

ritual haji sai antara safa dan marwa hajar istri nabi ibrahim
Ilustrasi. Foto: Hajj and Umrah Planner

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Inilah sebabnya mengapa orang-orang berjalan bolak-balik antara Safa dan Marwa.” (HR Al-Bukhari)

Ritual haji tersebut adalah sa’i, yakni berlari kecil antara dua bukit yakni Safa dan Marwa. Safa yang merupakan tempat dimulainya sunnah sa’i, terletak kurang lebih 100 m dari Ka’bah. Sedangkan Marwa terletak sekitar 350 m dari Ka’bah.

Jarak antara Safa dan Marwa sekitar 450 meter, sehingga perjalanan tujuh kali antara Safa dan Marwa berjumlah kurang lebih 3,15 kilometer. Kedua bukit tersebut serta jalur lintasan di antara keduanya, kini menjadi bagian dari Masjidil Haram. []

SUMBER: ABOUT ISLAM | ISLAM TODAY

Tags: Hajaristri nabi ibrahimritual hajisafa marwawanita dibalik ritual haji
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

4 Keutamaan Kalimat Tauhid

Next Post

Jadi Orang tua yang Shaleh agar Anak Cinta pada Agamanya

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

bantal

Bahaya Sarung Bantal yang Jarang Dicuci: Ancaman Tersembunyi di Tempat Tidur

10 Mei 2025
Tata Cara Mandi Wajib, Waktu yang Tidak Tepat untuk Mandi, Manfaat Mandi Pagi, Manfaat Mandi Sebelum Subuh, Hukum Kencing sambil Berdiri, Handuk

Seberapa Sering Mengganti Handuk Mandi?

10 Mei 2025
Penyebab Matinya Hati

Penyebab Ngantuk tapi Tak Bisa Tidur

9 Mei 2025
Penyebab Perut Bunci pada Laki-laki, Cara Mengecilkan Perut yang Buncit, Akibat Menahan Kentut, Penyebab Gagal Ginjal, Perut Buncit, Perut Buncit, Perut Kembung, Fakta Diabetes, Cara Menyembunyikan Perut yang Buncit, Gemuk, Penyebab Kanker Prostat

Penyebab Kanker Prostat yang Sering Diremehkan Lelaki

8 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

bantal

Bahaya Sarung Bantal yang Jarang Dicuci: Ancaman Tersembunyi di Tempat Tidur

Oleh Yudi
10 Mei 2025
0

Tata Cara Mandi Wajib, Waktu yang Tidak Tepat untuk Mandi, Manfaat Mandi Pagi, Manfaat Mandi Sebelum Subuh, Hukum Kencing sambil Berdiri, Handuk

Seberapa Sering Mengganti Handuk Mandi?

Oleh Dini Koswarini
10 Mei 2025
0

Hukum Memanjangkan Jenggot

Hukum Memanjangkan Jenggot

Oleh Dini Koswarini
10 Mei 2025
0

Penyebab Matinya Hati

Penyebab Ngantuk tapi Tak Bisa Tidur

Oleh Haura Nurbani
9 Mei 2025
0

Cara Membentengi Diri, Janji Allah dalam Al-Quran, Sebab Al-Quran Diturunkan secara Bertahap,Tafsir. Qiroat, Hukum Muslim yang Tak Bisa Baca Al-Quran, Al-Quran

Kenapa Kita Harus Paksakan Diri untuk Membaca Al-Quran

Oleh Haura Nurbani
9 Mei 2025
0

Terpopuler

7 Penyebab Banyak Gadis Sudah Tidak Perawan di Zaman Sekarang

Oleh Yudi
9 Mei 2025
0
perawan

Salah satu fenomena yang sering diperbincangkan adalah banyaknya gadis yang tidak lagi perawan sebelum menikah.

Lihat LebihDetails

Penyebab Kanker Prostat yang Sering Diremehkan Lelaki

Oleh Dini Koswarini
8 Mei 2025
0
Penyebab Perut Bunci pada Laki-laki, Cara Mengecilkan Perut yang Buncit, Akibat Menahan Kentut, Penyebab Gagal Ginjal, Perut Buncit, Perut Buncit, Perut Kembung, Fakta Diabetes, Cara Menyembunyikan Perut yang Buncit, Gemuk, Penyebab Kanker Prostat

Ada beberapa penyebab kanker prostat yang sering diremehkan para lelaki. 

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Gravitasi Bumi Menurut Alquran dan Sains

Oleh Yudi
3 Oktober 2021
0
Penyakit Cinta Dunia, Gravitasi Bumi, Mengejar Dunia, peradaban

BUMI memiliki kemampuan untuk menarik suatu benda. Hal ini disebut dengan gaya gravitasi bumi. Dalam Kamus Fisika karya Rully Bramasti...

Lihat LebihDetails

Kenapa Kita Harus Paksakan Diri untuk Membaca Al-Quran

Oleh Haura Nurbani
9 Mei 2025
0
Cara Membentengi Diri, Janji Allah dalam Al-Quran, Sebab Al-Quran Diturunkan secara Bertahap,Tafsir. Qiroat, Hukum Muslim yang Tak Bisa Baca Al-Quran, Al-Quran

Berikut beberapa alasan kenapa kita perlu memaksakan diri untuk membaca Al-Qur’an.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.