SEBAGAI seorang Muslim, tentu kita harus mengetahui apa yang diperbolehkan dalam agama kita dan apa yang tidak diperbolehkannya. Namun terkadang, kita tidak merasakan bahwa kita itu telah berbuat baik atau kah tidak. Begitu pun dengan perbuatan riya.
Riya berarti melakukan sesuatu hanya ingin dapat pujian atau pun sanjungan dari orang lain. Itu berarti riya sama saja dengan syirik, yakni mempersekutukan Allah dengan makhluk. Hanya saja, riya masih tergolong ke dalam syirik kecil. Dan hal inilah yang paling dikhawatirkan oleh Rasulullah SAW, apabila sampai terjadi kepada umatnya.
BACA JUGA: Saat Allah Tidak Peduli pada Dosa Kita
Dari Mahmud bin Labid RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan dari kalian adalah syirik kecil, ‘Riya’,” (Musnad Ahmad ibn Hanbal hadis no. 22528).
Perbuatan ini yang akan menjerumuskan pada hal-hal yang sifatnya menjauh dari Allah SWT. Riya memang merupakan salah satu perbuatan dosa yang tidak terasa. Misalnya, awalnya Anda melakukan shalat sunah dhuha itu ikhlas karena Allah, ketika tidak ada siapa pun. Lalu, melihat ada orang yang Anda sukai melintas di hadapan Anda, niat yang ikhlas itu menjadi gugur, karena Anda memiliki rasa ingin dilihat oleh orang itu dan mendapatkan pujian darinya.
Hal itulah yang harusnya kita hindari. Mengapa? Untuk apa kita beribadah kepada Allah, tapi niat kita hanya untuk makhluk. Tentu Allah SWT tidak menyukai hal itu. Menjadi sebuah perbuatan amal yang sia-sia jika kita melakukan perbuatan seperti itu.
BACA JUGA: Dosa yang Mengantarkan pada Surga dan Ibadah yang Menyeret ke Neraka
Oleh karena itu, jangan biarkan amal shaleh kita hangus akibat dosa yang tak terasa itu. Jadi, sadarilah perbuatan yang membawa pada arah kesesatan itu. Lalu, cepet-cepatlah beristighfar kepada Allah SWT, memohon ampunan-Nya atas pikiran yang seharusnya tidak pantas untuk dipikirkan. Dan kembalikan niat lurus Anda hanya untuk mencari ridha Allah SWT. []