SAHABAT mulia Islampos, pernah mendengar nama Ronald Yusuf Wijaya yang merupakan salah satu pengusaha sukses di bidang fintech syariah? Rupanya dia adalah seorang mualaf. Bagaimana kisah mualaf Ronald Yusuf Wijaya tersebut?
Dikutip dari Okezone, Sang Pengusaha menceritakan kisah dan proses hijrahnya dari agnostik hingga menjadi muslim. Dia mengungkapkan bahwa dirinya lahir dari keluarga agnostik, namun mayoritas menganut agama non-Islam.
BACA JUGA: Kisah Mualaf Julien Drolon, Mantan Musisi asal Prancis yang Kini Berdakwah di Malaysia
Seiring bertambahnya usia, Ronald belum juga mantap untuk memeluk sebuah agama untuk dijadikan sebagai pedoman hidupnya.
“Jadi agnostik itu percaya akan adanya Tuhan, tapi belum tahu agamanya yang mana,” kata Ronald dalam kanal YouTube Rukun Indonesia.
Dia pun mencari-cari agama yang sekiranya pas dengan hati nurani. Hampir semua agama ia datangi dan coba mendekatkan diri, tapi masih belum ada titik terang agama mana yang pas dengan hati serta logikanya.
Pernah suatu hari Ronald datang ke salah satu agama. Ia diberikan kitab suci agama tersebut untuk dipelajari dan dipahami. Akan tetapi Ronald heran, mengapa di kitab suci itu terdapat logo barcode.
Ternyata barcode tersebut adalah bagian dari absensi jemaat. Jika tidak pernah datang rutin untuk beribadah, maka pembelajarannya akan diulang lagi dari awal dan itu membuat Ronald merasa heran.
“Kalau sampai tiga kali absen, maka akan ada penyuluhan kembali. Lho, saya kan masuk ke sini bukan karena diabsen,” ujarnya.
Lagi-lagi dirasa tidak masuk akal, akhirnya Ronald memilih meninggalkannya dan mencari agama lain untuk jadi pedoman hidup hingga akhir hayat nanti.
Kemudian suatu hari dia bertemu sekelompok orang Muslim. Ronald mencoba bergabung dengan kawan barunya itu. Meskipun sebelumnya ia sering mendengar isu kalau Islam adalah agama keras dan radikal.
Setelah mengenal lebih dekat, ternyata Islam yang dirasakan Ronald jauh dari kata buruk. Ia merasakan hal berbeda dan jiwanya menjadi lebih tenang serta damai setelah mengenal Islam.
Tidak hanya itu, untuk lebih meyakinkan diri, Ronald mempelajari tentang hukum-hukum atau syariat dalam Islam. Tenyata apa yang dipelajari masuk ke logika serta terdapat korelasinya bahwa aturan-aturan yang ada di dalam Islam juga baik untuk jiwa dan raga setiap manusia.
“Kenapa Islam melarang makan babi, minum alkohol? Itu masuk akal semua,” katanya.
BACA JUGA: Ketika Almarhum Koh Steven Buat 2 Sekuriti Rumah Sakit Non-Muslim Jadi Mualaf
Hingga akhirnya pada titik Ronald Wijaya sudah yakin pada Islam. Ia pun memilih untuk menjadi mualaf. Sampai sekarang dia terus istikamah dan memperdalam setiap ilmu yang didapatkan tentang Islam. Bahkan, bisnis finansial yang dijalaninya juga mengusung konsep syariah.
Ronald Yusuf Wijaya merupakan CEO ETHIS, perusahaan penyelenggara peer-to-peer financing syariah yang bertujuan untuk mendanai proyek UKM dan juga Properti. Pada 2021 lalu, Ethis Group meraih Penghargaan The Best Islamic Crowdfunding Platform in the world dari Islamic Retail Banking Awards Dubai.
Sebagai pebisnis yang mengusung prinsip syariah, Ronald Yusuf Wijaya yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) itu pun telah menyabet berbagai penghargaan, termasuk Global Islamic Finance Awards ke-6. []