Suatu kehinaan di sisi Allah adalah ketika tercabutnya kedekatan kita dengan Allah Swt. Hal ini biasanya ditandai dengan kualitas ibadah yang jauh dari meningkat, bahkan malah menurun, tidak bertambahnya ilmu yang membuatnya takut kepada Allah dan banyak melakukan maksiat.
Pantaslah bila Imam Ibnu Athoillah pernah berujar, “Rontoknya iman ini akan terjadi pelan-pelan, terkikis-kikis sedikit demi sedikit sampai akhirnya tanpa terasa habis tandas tidak tersisa.”
Demikianlah yang terjadi pada orang yang tidak berusaha memelihara iman di dalam hatinya. Karenanya jangan pernah permainkan nikmat iman di hati ini.
Keimanan merupakan salah satu nikmat terbesar yang kita dapatkan dari-Nya. Bayangkan saja, jika kita melakukan kebaikan tanpa sebuah dasar keimanan, maka kita hanya akan mendapatkan balasannya di dunia. Tapi ketika kita melakukan sesuatu kebaikan atas dasar keimanan, maka kita akan mendapatkan pahala dan balasan yang berlipat ganda dari Allah. Baik ketika di dunia maupun di akhirat.
Jika adanya tanda-tanda kualitas maupun kuantitas ibadah kita berkurang pada Allah, maka berhati-hatilah. Karena saat itu sungguh keimanan kita sedang bermasalah. Teruslah mendekat pada-Nya, agar ibadah yang kita lakukan tidaklah semakin buruk. Terkadang kita harus memaksakan diri untuk kemudian taat pada Allah. Mungkin awalnya akan terlihat terpaksa, tapi dengan berjalan-Nya waktu berdoalah pada Allah agar hati dan keimanan kita tetap di jaga oleh-Nya. []