JAKARTA–Rumah Sakit Indonesia di Rakhine State Myanmar telah diserahterimakan kepada pemerintah Myanmar melalui Kementerian Kesehatan dan Olahraga Myanmar di Ibu kota Myanmar, Nay Pyi taw.
Hadir dalam acara serah terima tersebut, Menteri Kesehatan dan Olahraga Myanmar, Dr. Myint Htwe, Duta Besar Indonesia untuk Myanmar, Prof. Dr. Iza Fadri, Koordinator Relawan MER-C, Dr. Tonggo Meaty Fransisca, dan Kepala Kantor PMI, Sunarbowo Sandi Hardjosudiro.
BACA JUGA: Begini Kondisi Rakhine, Desa Rohingya di Myanmar Pasca Tragedi 2017
Dalam sambutannya, Duta Besar Indonesia untuk Myanmar, menyatakan ucapan terima kasih dan apresiasi atas kerja PMI dan MER-C sebagai inisiator dan eksekutor pembangunan Rumah Sakit ini.
“Selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi, tim MER-C yang berada di lapangan telah menghadapi banyak tantangan seperti, kendala keamanan, hujan yang terus menerus sehingga menyebabkan banjir, dan kesulitan dalam mencari pekerja dan material serta performance kontraktornya” ujar Iza di Meeting Hall Kementrian Kesehatan dan Olahraga di Nay Pyi Taw melalui keterangannya Kamis, (12/12/2019).
Profesor dalam bidang hukum itu juga menyampaikan penghargaan khusus kepada empat orang tim MER-C yang telah berada di lokasi selama proses pengerjaan pembangunan hingga selesai.
BACA JUGA: Dubes RI untuk Myanmar Kunjungi Rumah Sakit Indonesia di Rakhine
“Saya ingin menyampaikan penghargaan khusus kepada empat orang pengawas dari MER-C Indonesia, Saudara Nur Ikhwan Abadi, Ahmad Fauzi, Karidi dan Wanto yang telah berada di lokasi sejak awal pekerjaan konstruksi pada 2017 dan membuat upaya keras untuk menyelesaikan project ini” kata Iza.
Iza juga menekankan bahwa pembangunan rumah sakit ini akan membawa pesan perdamaian antar dua komunitas baik Islam maupun Budha.
“Saya sangat yakin bahwa Rumah Sakit ini akan membawa pesan yang sangat penting bagi kedua agama, Islam dan Budha bisa bekerja secara bersama-sama” pungkasnya. []
REPORTER: RHIO