MUHAMMAD Iqbal, seorang pujangga terkemuka pada abad 21 menulis di dalam karyanya bahwa, “Ruh agama Islam adalah Bergerak.” Ruh ini tercermin dalam ibadah shalat dan haji.
Di dalam shalat, seorang muslim diharuskan bergerak, meliputi seluruh anggota tubuh. Sudah dibuktikan secara medis, bahwa gerakan shalat dari takbiratul ikhram hingga salam yang dilakukan dengan tenang dan khidmat dapat menyehatkan tubuh.
BACA JUGA: Apakah Kamu Menyuruhku Berzina?
Dalam ibadah haji juga demikian. Kita harus melaksanakan thawaf tujuh kali putaran. Ini menunjukkan kegiatan manusia yang tiada berhenti bergerak menuju Allah SWT. Ini melambangkan jumlah tujuh hari dalam satu pekan. Kemudia sa’i merupakan napak tilas perjuangan seorang ibu. Ia berjalan dari bukit shafa ke bukit marwah demi mencari air untuk anaknya Ismail.
Dua ibadah ini memiliki makna bahwa dalam menjalani kehidupan kita harus dinamis dan penuh semangat. Bergerak sama dengan bersyukur atas anugrah kesehatan fisik yang diberikan Allah SWT. Maka pantang bagi seorang muslim untuk berheti dan menganggur.
BACA JUGA: Pengaruh Kebaikan dan Keburukan
“Apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain.” (QS. Al-Insyirah: 7)
Ayat di atas mengajarkan kita untuk terus bergerak, hingga membuahkan hasil. Tetapi tujuan bukanlah sasaran yang hendak dicapai, sebab bergeraklah yang bernilai segala-galanya. []
Referensi: 99 Nasihat penyelamat hidup/Abu Jamal Ba’adilah/Khatulistiwa Press