TANYA: Apakah ruh dan jiwa itu sama?
Jawab:
Sahabat mulia Islampos, jumhur ulama berpendapat bahwa penamaan keduanya merujuk pada sesuatu yang sama. Namun, adapula yang berpendapat bahwa ruh dan jiwa itu berubah-ubah atau tidak sama.
Dalam Hakekat Ruh karya Ibnu Qayyim Al Jauziyah, istilah jiwa dimaknai tiga hal. Salah satunya diartikan sebagai jiwa. Jiwa juga diartikan darah. Jiwa pun diartikan pula dengan jasad.
BACA JUGA: Bentuk Ruh Manusia, Seperti Apa?
Dalam Alquran, jiwa juga bermakna ruh. Hal ini terlihat dalam beberapa ayat Alquran:
“Wahai jiwa yang tenang!” (QS Al Fajr: 27)
“Keluarlah nyawamu!” (QS Al An’am: 93)
“Dan menahan diri dari (keinginan) hawa nafsunya.” (QS An Naziat: 40)
Ruh tidak diartikan jasad. Ruh disebut ruh,karena dengan ruh itu ada kehidupan jasad. Disebut pula an-nafs karena ruh termasuk an-nafis (Sesuatu yang berharga), karena nilai kemuliaannya, atau karena termasuk tanaffus (hembusan nafas). Sesuatu jika nafas itu terhembus keluar dan karena banyaknya hembusan yang keluar masuk di dalam jasad, sehingga disebut nafas.
Begitu pula dengan jiwa yang memiliki gerakan. Jika seseorang sedang tidur, jiwa keluar dari dirinya, dan jika terbangun maka ia kembali padanya.
Lantas, mengapa darah disebut juga dengan ruh? Itu karena keluarnya darah dalamjumlah yang banyak bisa mendatangkan kematian yang membuat keluarnya jiwa. Manusia hidup dengan peredaran darah dan keberadaan jiwa.
BACA JUGA: 15 Faktor yang Memengaruhi Panjang Umur Seorang Manusia
Namun, sebagian ahli hadis, fiqih, dan tasawuf mengatakan bahwa ruh bukanlah jiwa. Golongan ahli atsar berkata, “Ruh itu bukan jiwa, dan jiwa bukan ruh. Tegaknya jiwa dengan ruh, jiwa merupakan gambaran hamba (manusia), sedangkan hawa nafsu, syahwat, dan ujian merupakan isi dalam jiwa. Tidak ada penyakit yan lebih mudah menjalari anak Adam selain dari jiwanya. Jiwa tidak menghendaki kecuali keduaan dan hanya itu yang dicintainya. Sementara ruh mengajak kepada akhirat dan mempengaruhinya. Hawa nafsu mengikuti jiwa, setan mengikuti jiwa dan hawa nafsu. Sementara itu, para malaikat bersama ruh. Allah menolong akal dan ruh dengan ilham dan taufik-Nya.”
Demikian sekilas tentang berbgai pendapat tentang ruh dan jiwa. []
Referensi: Hakekat Ruh/Karya: Ibnu Qayyim Al Jauziyah/Penerbit: Qisthi Press/Tahun: 2016