PALESTINA—Kementerian Kesehatan Gaza telah melaporkan bahwa pasukan Israel sengaja mencegah masuknya pengiriman gas nitrogen oksida ke Gaza. Gas yang digunakan sebagai anestesi di rumah sakit ini telah dicegah masuk untuk ketiga kalinya dalam satu bulan, PIC melaporkan pada Rabu (7/2/2017).
Ashraf al-Qidra, juru bicara Departemen Kesehatan Gaza mengatakan tindakan pasukan Israel ini telah melanggar hak para pasien Gaza untuk menerima pengobatan yang layak.
Menurut kantor berita al Quds Press, al-Qidra menyatakan bahwa rumah sakit di Jalur Gaza membutuhkan lebih dari 4000 kg gas nitrogen oksida dengan tingkat lebih dari 200 operasi per hari.
Al-Qidra khawatir Departemen Kesehatan Gaza tidak memiliki pasokan tambahan gas untuk rumah sakit.
Al-Qidra juga memperingatkan bahwa kurangnya gas nitogen oksida akan memengaruhi kondisi kesehatan para pasien yang harus menjalani operasi setiap harinya. Ia juga telah meminta lembaga-lembaga internasional segera bertindak untuk memungkinkan masuknya gas anestesi ke rumah sakit Gaza.
Israel telah memberlakukan blokade di Jalur Gaza selama sepuluh tahun terakhir. Israel juga menutup semua perbatasan dan penyeberangan yang menghubungkan Gaza dengan dunia luar. Dimana penyeberangan ini amat penting sebagai jalan untuk lewatnya barang dan orang. []