RUSIA—Pemerintah Rusia sekali lagi mengecam AS karena memaksakan kembali sanksi sepihak terhadap Iran setelah membatalkan kesepakatan nuklir multilateral 2015. Rusia menggambarkannya sebagai “langkah destruktif” yang dapat mengacaukan kawasan Timur Tengah yang sudah bergejolak.
Mengatasi briefing berita pada Kamis (9/10/2018), juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakhariva, mengatakan “Tentu saja Washington dalam menjatuhkan Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA) pada program nuklir Iran dan memulihkan tekanan skala penuh melalui sanksi benar-benar merusak,” mengacu untuk kesepakatan Iran dengan nama resminya.
BACA JUGA: Gilad Erdan: Lebih Baik Iran ‘Hilang dari Peta Dunia’
Setelah meninggalkan JCPOA pada Mei 2018, pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah mengembalikan serangkaian sanksi sepihak yang menargetkan pembelian dolar AS oleh Iran seperti perdagangan emas dan logam mulia lainnya serta sektor otomotifnya.
Sanksi kedua AS akan dikenakan kembali terhadap Iran pada November 2018 dengan tujuan merusak ekspor minyak dan sektor pengapalan.
Presiden AS juga telah mengancam langkah-langkah hukuman terhadap perusahaan-perusahaan yang menolak untuk menghentikan hubungan bisnis mereka dengan Iran ketika sanksi Amerika kembali.
Langkah Washington menarik kritik dari Rusia, Cina dan pihak-pihak Eropa untuk kesepakatan Iran – Prancis, Inggris dan Jerman.
BACA JUGA: Rusia Tegaskan Tak Bisa ‘Usir’ Iran dari Suriah
Uni Eropa dengan cepat mengeluarkan pernyataan untuk mempertahankan perjanjian penting tersebut. Uni Eropa bersumpah untuk melawan sanksi Amerika dan melindungi perusahaan yang bekerja dengan Iran. []
SUMBER: PRESSTV