RUSIA—Kementerian Luar Negeri Rusia dilaporkan telah menegaskan bahwa tindakan-tindakan AS saat ini telah menunjukkan bahwa Washington ingin menjajah Suriah.
Melansir al-‘Ahd pada Sabtu (25/11/2017), keputusan Washington untuk menetapkan pasukan mereka di Suriah memunculkan banyak pertanyaan tentang tujuan-tujuan utama dari semua itu.
Menurut penegasan Moskow, AS menempatkan pasukan di Suriah tanpa permintaan dan undangan dari Damaskus. Tentu, hal ini bertentangan dengan kedaulatan Suriah. Tindakan ini tidak memiliki arti lain kecuali penjajahan atas Suriah.
Rusia juga menukaskan bahwa pesawat-pesawat tempurnya telah melancarkan serangan-serangan terhadap pangkalan-pangkalan Daesh di Deir al-Zur. Sebagai akibat, beberapa pangkalan kuat Daesh di desa al-Qith’ah luluh lantak.
Kemenlu Rusia melanjutkan, pesawat-pesawat tempur Sokho 24 telah diterbangkan dari pangkalan udara Humaimim dan lantas menggempur beberapa pangkalan Daesh di Suriah.
Menurut laporan Kemenlu Rusia dan data-data yang ada, seluruh sasaran yang telah ditetapkan hancur berantakan.
Menurut kepala angkatan bersenjata Rusia, hingga akhir tahun 2017 ini, kehadiran militer Rusia di Suriah akan dikurangi. Akan tetapi, ia tidak menjelaskan lebih detail tentang informasi ini.
Pernyataan kepala angkatan bersenjata Rusia ini dilontarkan setelah pertemuan trilateral antara presiden Iran, Rusia, dan Turki di kota Sochi. []