SAAD bin Abi Waqqash ialah salah satu dari sepuluh sahabat Nabi yang diberi kabar gembira dengan surga. Beliau adalah orang yang pertama kali melempar anak panahnya di jalan Allah. Ia masuk Islam di usia 17 tahun, dan merupakan salah satu dari orang-orang yang pertama kali masuk Islam.
Allah SWT memberikan banyak keutamaan pada diri sahabat Nabi ini, ia merupakan orang yang berpegang teguh dengan Islam, sabar di atas kebaikan, dan kokoh di atas keimanan.
BACA JUGA: Hati Bersih Saad bin Abu Waqash dan Kebun Kurma Thalhah
Rasulullah bersabda tentang keutamaan Saad bin Abi Waqqash, “Ya Allah, kabulkanlah doa Saad apabila ia berdoa kepada-Mu.”
Sungguh Allah kabulkan doa Rasulullah tersebut, sehingga apabila Saad bin Abi Waqqash berdoa Allah SWT mengabulkannya.
Dikisahkan oleh Jabir bin Samurah, ia berkata, “Penduduk kufah mengadukan Saad kepada Umar. Mereka mengatakan, ‘Sesungguhnya dia tidak baik ketika mengimami shalat.’”
Maka Saad bin Abi Waqqash membantah mereka, “Sesungguhnya aku mengimami mereka shalat, sebagaimana shalatnya Rasulullah SAW.”
Umar berkata, “Demikian pula prasangkaku kepadamu, wahai Abu Ishaq.”
Umar mengutus beberapa orang ke kufah untuk menanyakan keadaan Saad bin Abi Waqqash. Tidaklah mereka mendatangai satu masjid pun di kufah, kecuali orang-orang menyatakan kebaikan Saad bin Abi Waqqash, sampai akhirnya mereka mendatangi masjid milik Bani Absin.
Maka seseorang yang bernama Abu Saadah berkata, “Dia tidak adil dalam mengadili, tidak membagi sama rata, dan tidak berangkat perang.”
BACA JUGA: Doa Saad bin Abi Waqash
Mendengar pengaduan itu Saad bin Abi Waqqash pun berdoa, “Ya Allah, apabila dia dusta, butakanlah pandangannya, panjangkan umurnya, dan masukanlah ia ke dalam fitnah.”
Jabir bin Samurah berkata, “Aku melihat setelah tu, dia suka mengghadang budak-budak perempuan di gang-gang, sehingga apabila ditanya, “Mengapa keadaanmu seperti ini?”
Dia mengatakan,”Aku adalah orang tua yang terkena fitnah, aku orang ditimpa doanya Saad.”
Inilah sahabat Nabi SAW yang Allah memberi kemuliaan kepadanya, dengan mengabulkan setiap doa yang dipanjatkannya. [ ]
Referensi: SAhabat Pemetik Janji Surga/Abu Maryam Majdi bin Fathi As Sayyid/Pustaka Al-Haura.Jogjakarta