• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 11 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Ibrah

Saat Ahli Ibadah Kalah Tanding Melawan Iblis

Oleh Ari Cahya Pujianto
5 tahun lalu
in Ibrah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Sifat Mustahil Allah SWT, Rahasia Langit dan Bulan, Tanda-tanda Lailatul Qadar, Ciri Malam Lailatul Qadar

Foto: Pixabay

0
BAGIKAN

DI suatu daerah terdapat seorang yang dalam waktu cukup lama dikenal sebagai ahli ibadah (‘abid). Suatu hari sekelompok orang datang kepadanya seraya memberi tahu bahwa di sekitar tempat itu ada segolongan orang yang menyembah pohon, bukannya menyembah Allah.

Mendengar informasi demikian, Sang ‘abid marah. Kemudian dia mengambil kapaknya dan pergi menuju pohon dimaksud untuk menebangnya.

Tetapi Iblis yang menampakkan dirinya sebagai seorang Syekh menghadang langkah si ahli ibadah.

“Ke mana kamu akan pergi,” tanya Iblis.

ArtikelTerkait

Siapa yang Allah Beri Hidayah untuk Berdoa

Kisah Seorang Penyembah Berhala

6 Cara Menghilangkan Sifat Sombong

Kesaksian Orang-orang tentang Sifat Imam Hasan Al-Bashri

“Aku akan menebang pohon yang disembah itu,” kata si ahli ibadah.

“Apa kepentinganmu dengan pohon itu? Kamu telah meninggalkan ibadah dan kesibukanmu dengan dirimu sendiri, lalu kamu meluangkan waktu untuk selain itu,” selidik Iblis.

“Ini adalah bagian dari ibadahku juga,” jawab si ‘abid.

BACA JUGA: Benarkah Iblis dari Golongan Malaikat?

“Kalau begitu aku tidak akan membiarkanmu untuk menebangnya.”

Lalu Iblis menyerang sang ahli ibadah. Tanpa kesulitan sang ‘abid berhasil mengalahkan Iblis, membantingnya ke tanah dan akhirnya dapat menduduki dadanya.

“Lepaskanlah aku, agar aku dapat berbicara kepadamu,” pinta Iblis.

Sang ‘abid pun berdiri. Lalu Iblis berkata:

Advertisements

“Wahai si ‘abid, sesungguhnya Allah telah melepaskan urusan ini darimu dan tidak mewajibkannya atasmu. Kamu tidak akan menanggung dosa orang lain. Allah pun mempunyai para nabi di segala penjuru bumi. Seandainya Allah menghendaki, niscaya dia akan mengutus mereka kepada para penyembah pohon ini dan memerintahkan mereka untuk menebangnya.”

“Aku tetap harus menebangnya,” tutur ahli ibadah bersikukuh.

Iblis pun kembali menyerang si ‘abid. Namun kembali dengan mudah si ‘abid dapat mengatasi perlawanan Iblis, dibantingnya ke tanah lalu diduduki dadanya. Akhirnya Iblis tidak berdaya dan berkata kepada sang ‘abid:

“Apakah kamu mau menerima penyelesaian antara aku dan kamu yang lebih baik dan lebih bermanfaat bagimu.

“Apa itu?” Tanya sang ahli ibadah.

“Lepaskanlah aku suapaya aku dapat mengatakannya.”

Sang ‘abid pun melepaskannya. Lalu iblis berkata:

“Kamu adalah seorang laki-laki miskin. Kamu tidak memiliki apa-apa. Kamu hanyalah beban yang memberatkan manusia. Barangkali kamu akan berbuat baik kepada kawan-kawanmu, membantu tetangga-tetanggamu, dan tidak lagi membutuhkan orang lain.

“Benar,” si ‘abid mengiyakan.

“Pulang dan tinggalkanlah urusan ini. Setiap malam aku akan meletakkan dua dinar di bawah kepalamu. Saat pagi hari kamu bisa mengambilnya lalu membelanjakannya untuk dirimu dan keluargamu, serta menyedekahkan untuk teman-temanmu. Hal itu akan lebih bermanfaat bagimu dan bagi kaum muslimin ketimbang menebang pohon yang disembah ini. Apabila kamu menebangnya, hal itu tidak akan membahayakan mereka dan tidak pula memberi manfaat atas teman-teman muslim kamu,” ujar Iblis menjelaskan.

Sang ‘abid merenungkan apa yang diucapkan Iblis, lalu berkata, “Syekh ini benar. Aku memang bukanlah seorang nabi sehingga aku tidak wajib menebang pohon ini. Lagi pula Allah pun tidak memerintahkan aku untuk menebangnya sehingga aku tidak akan berdosa apabila membiarkannya. Dan apa yang disampaikannya memang lebih banyak manfaatnya.”

Setelah itu, Iblis bersumpah dan berjanji kepada sang ‘abid akan memenuhi komitmennya itu. Sang ‘abid pun pulang ke tempat ibadahnya. Pada pagi harinya dia melihat dua dinar di bawah kepalanya. Dia pun mengambilnya. Begitu pula pada keesokan harinya. Tetapi pada pagi hari ketiga dan pagi hari setelahnya dia tidak mendapati sesuatu apa pun. Merasa kecewa atas kejadian itu, ahli ibadah menjadi marah dan mengambil kapaknya. Iblis kembali menghadangnya dalam bentuk seorang Syekh.

BACA JUGA: Kabar dari Malaikat untuk Ahli Ibadah 70 Tahun

“Mau ke mana kamu?”

“Aku akan menumbangkan pohon itu.”

“Demi Allah, kamu tidak akan mampu melakukannya. Dan kamu tidak akan mendapatkan jalan menuju pohon itu.”

Sang ‘abid menyergap Iblis sebagaimana ia melakukannya pada kejadian pertama.

“Tidak mungkin,” kata iblis.

Lalu Iblis membekuk sang ‘abid dan membantingnya. Dalam sekejap dia menjadi seperti burung kecil di antara dua kaki Iblis. Iblis duduk di atas dadanya dan berkata, “Berhentilah dari urusan ini. Apabila tidak, aku akan membunuhmu.”

Kini sang ‘abid tidak memiliki kekuatan untuk melawan Iblis.

“Wahai Syekh, kamu sekarang telah mengalahkanku. Lepaskanlah aku dan beritahukanlah kepadaku mengapa dulu aku bisa mengalahkanmu, tapi sekarang kamu yang mengalahkanku,” tanya ahli ibadah.

BACA JUGA: Keturunan-keturunan Iblis, dari Mulai Goda Manusia saat Ibadah sampai Bagian Perzinahan

“Karena pada kali pertama kamu marah, kamu melakukan itu karena demi Allah, dan niatmu adalah akhirat sehingga Allah menundukkanku untukmu. Tetapi kali ini kamu marah demi dirimu sendiri dan demi dinar-dinar yang aku hentikan untukmu,” pungkas Iblis.

Demikian kurang lebihnya (bukan terjemahaan harfiah) salah satu cerita israiliyat yang dilansir oleh Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumid Din jilid empat ketika sang Hujjatul Islam itu memaparkan tentang “Keutamaan Ikhlas” dengan analogi cerita.

Bila kini banyak orang berusaha mengambil pelajaran dan iktibar melalui jalan membaca cerita-cerita fiksi yang dikarang para sastrawan, maka dengan tujuan yang sama kisah israiliyat juga tidak dapat dianggap remeh apalagi yang disajikan oleh tokoh sekaliber Imam Al-Ghazali yang kami yakini lebih hebat daripada para sastrawan-penyair masa kini. []

Sumber: Nu Online

Tags: Ahli IbadahiblisIkhlasNiat
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Islam Sudah Tahu, Uang Itu Jangan Ditimbun Tapi Harus ‘Diputar’

Next Post

Betapa Agungnya Kalimat Laa Ilaaha Illallah (2-Habis)

Ari Cahya Pujianto

Ari Cahya Pujianto

Hanya Pemuda Akhir Zaman yang Berharap Ridha dan Ampunan Allah Swt

Terkait Posts

Waktu Terbaik Shalat Dhuha, Muslim yang Bersyukur,Doa Minta Kaya, Manfaat Mendoakan Orang Lain, Doa, Keutamaan Doa, Penyebab Doa Tidak Terkabul, Doa Sapu Jagat, Doa

Siapa yang Allah Beri Hidayah untuk Berdoa

6 Mei 2025
Berhala

Kisah Seorang Penyembah Berhala

1 Mei 2025
Tanda Orang Riya, tawadhu, Bahaya Riya, puisi, Bahaya Pujian, Cara Menghilangkan Sifat Sombong

6 Cara Menghilangkan Sifat Sombong

29 April 2025
Nabi Syits, Hasan Al-Bashri

Kesaksian Orang-orang tentang Sifat Imam Hasan Al-Bashri

6 April 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Penyebab Suhu di Indonesia

Penyebab Suhu di Indonesia yang Panas Banget, Capai 37 Derajat!

Oleh Dini Koswarini
11 Mei 2025
0

jantung

8 Cara Mengetahui Gejala Penyakit Jantung Sejak Dini

Oleh Yudi
11 Mei 2025
0

suami

8 Cara Istri agar Suami Mau Shalat Berjamaah 5 Waktu ke Masjid

Oleh Yudi
11 Mei 2025
0

Yahudi

Perang Khandak dan Badai Al-Aqsa, Pecah Kongsinya Yahudi

Oleh Saad Saefullah
11 Mei 2025
0

Penghina Nabi, Orang yang Murtad, Hati

Mengapa Hati Menjadi Keras?

Oleh Saad Saefullah
10 Mei 2025
0

Terpopuler

Saat Kita Tidur, Ruh Pergi Kemana?

Oleh Eva F Hasan
2 Juni 2024
1
Zikir Menjelang Tidur, Penghambat Rezeki, Malaikat yang Mendatangi Orang Sakit, Penyakit Akibat Tidur Pagi Hari, Tidur di Waktu Pagi, Hal tentang Mimpi Buruk, Mimpi dalam Islam

Jika dikatakan mati sementara, lantas kemanakah perginya ruh manusia saat tidur?

Lihat LebihDetails

Bahaya Sarung Bantal yang Jarang Dicuci: Ancaman Tersembunyi di Tempat Tidur

Oleh Yudi
10 Mei 2025
0
bantal

Tidur di atas sarung bantal kotor bisa membuat rambut lebih mudah berminyak, kusam, dan bahkan rontok karena gesekan dan kontaminasi.

Lihat LebihDetails

7 Penyebab Banyak Gadis Sudah Tidak Perawan di Zaman Sekarang

Oleh Yudi
9 Mei 2025
0
perawan

Salah satu fenomena yang sering diperbincangkan adalah banyaknya gadis yang tidak lagi perawan sebelum menikah.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Daftar Pekerjaan Bergaji Tinggi yang Kini Sudah Punah

Oleh Haura Nurbani
7 Mei 2025
0
Daftar Pekerjaan Bergaji Tinggi

Berikut adalah daftar pekerjaan bergaji tinggi yang kini hilang atau hampir punah karena kemajuan teknologi, perubahan ekonomi, atau pergeseran gaya...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.