ADA satu kisah populer yang berhubungan dengan peristiwa pembebasan Andalusia yakni kisah pembakaran armada perahu oleh Thariq bin Ziyad tak lama sebelum pasukan ini bertempur di Lembah Barbate guna menghadapi pasukan Roderic.
Syahdan, Thariq bin Ziyad membakar armadanya untuk memompa semangat pasukan sebab di hadapan mereka berdiri 100 ribu prajurit orang-orang Visigoth/Gothik.
BACA JUGA:Â Api Cemburu
Kisah ini sering disampaikan oleh para motivator muslim kepada audiens untuk memompa semangat para pendengarnya. Sekilas memang heroik sekali.
Namun, sepertinya para motivator, guru, dan lain-lain yang sering menyampaikan kisah ini agaknya perlu berhenti menceritakannya. Sebab, kisah tersebut tidak memiliki sumber yang jelas.
Setidaknya dua profesor yaitu Prof. DR. Raghib as Sirjani dan Prof. DR. Abdussyafi Muhammad Abdul Lathif menandaskan hal tersebut.
Dalam buku Bangkit dan Runtuhnya Andalusia, setelah menguraikan fakta-fakta, DR. As Sirjani berkata, “Kisah ini sama sekali tidak mempunyai sanad yang shahih dalam sejarah Islam. Bahwa sumber-sumber Eropa telah mempopulerkan kisah ini karena mereka tidak mampu menjelaskan atau memberikan penafsiran tentang bagaimana 12 ribu prajurit kaum muslimin yang berjalan kaki dapat mengalahkan 100 ribu pasukan berkuda dari pihak Gothik di negeri mereka sendiri dan di wilayah yang mereka kenali dengan sangat-sangat baik.”
BACA JUGA:Â Takluknya Kordova Karena Hal Tidak Diduga
Artinya mereka menciptakan kisah pembakaran perahu untuk ‘memaklumi’ kekalahan memalukan tersebut.
Pun, DR. Abdussyafi dalam buku Bangkit dan Runtuhnya Khilfahan Bani Umayyah, setelah menyajikan argumentasi-argumentasi, tiba pada kesimpulan yakni memandang bahwa kisah pembakaran kapal oleh Thariq bin Ziyad tidak layak dipercaya karena berbenturan dengan segala nalar yang logis dan tidak realistis. []