SUATU HARI Ibnu Qayyim ditanya: “Jika Allah mengaruniakan sebuah nikmat, bagaimana kita mengetahuinya, apakah itu nikmat atau fitnah?” Beliau berkata, “Jika nikmat itu mendekatkan dirimu kepada Allah maka ia adalah anugerah, namun jika menjauhkanmu dari Allah maka ia adalah fitnah (musibah).”
Baca Juga: Ungkapan Syukur Nabi Ayyub Kala Ditimpa Musibah
Ketahuilah setiap nikmat yang tidak diiringi dengan kedekatan kepada Allah SWT maka ia adalah musibah.
Berlimpahnya harta seseorang bukanlah tanda Allah SWT mencintainya dan begitu juga sempitnya rezekii seorang hamba juga bukan tanda Allah SWT murka kepadanya, karena kecintaan Allah SWT bergantung kepada seberapa dekat dia mendekatkan diri kepada-Nya dalam segala keadaan.
Sungguh Allah SWT memberikan dunia ini kepada yang ia cintai dan yang ia benci, tetapi Allah SWT memberikan hidayah hanya kepada insan yang ia cinta.
Baca Juga: Tiada Seorang Hamba pun yang Ditimpa Musibah, lalu Dia Berdoa
Janganlah iri kepada limpahan nikmat yang Allah bentangkan kepada pelaku maksiat, karena itu adalah istidraaj. Allah memberikannya bukan untuk mengembirakannya, tetapi justru untuk menjatuhkannya jika ia tidak kunjung bertaubat. []