WONOSOBO–Peserta Aksi Solidaritas Muslim Uighur diserang sekelompok massa berpakaian hitam-hitam di halaman Masjid Al-Huda Sudagaran, Wonosobo, Ahad (30/12/2018) siang.
Koordinator Lapangan Aksi Solidaritas Muslim Uighur, Muntako mengatakan, massa berjumlah puluhan orang dan mengunakan seragam ormas Patriot Garuda Nusantara (PGN) tiba-tiba mendatangi peserta aksi yang akan melakukan shalat berjamaah di Masjid Al-Huda.
BACA JUGA: Lima Larangan China untuk Muslim Uighur: Dari Berjenggot hingga Puasa Ramadhan
“Di situ kami mau shalat dzuhur berjamaah, kami pikir sudah tidak ada apa-apa, tapi tanpa disangka ketika adzan dzuhur berkumandang saya melihat rombongan PGN itu konvoi mendekati masjid lalu berhenti dan menyerang kami, yang maju ke kita ada sepuluhan lebih, cuma yang dibelakang itu sekitar limpuluhan,” katanya, Ahad (30/12/2018) malam.
Muntako menambahkan, massa PGN juga berusaha merebut bendera tauhid dari seorang anak kecil yang ikut dalam aksi bela Uighur. Saat itu, katanya, suasana sempat memanas dan sempat anarkis.
“PGN berusaha merebut bendera tauhid, kalau kita lihat al Liwa dan Ar Raya itu ya, berusaha merebut dari anak kecil dimana anak kecil itu menangis dan trauma,” ujarnya.
“Alhamdulillah respon kita cepat dan terjadi tarik-menarik namun berhasil kita amankan lagi, bahkan sempat terjadi baku hantam,” ungkap Muntako.
BACA JUGA: Ketum PPP: Bukan Waktunya Goreng Menggoreng Isu Uighur
Muntako mengaku tidak tahu penyebab penyerangan itu. Ia pun geram dan akan melaporkan kasus ini kepada kepolisian.
Sebelumnya, ratusan massa melakukan aksi solidaritas untuk Muslim Uighur di depan Masjid Al-Huda Sudagaran, Kabupaten Wonosobo. Mereka melakukan longmarch dan menyampaikan orasi di Taman Plaza. Setelah itu mereka kembali ke Masjid Al-Huda. Aksi berjalan tertib dan lancar. []
SUMBER: JURNALISLAM